Chapter 14

719 33 1
                                    

Ali POV

Saat aku sampai di kelas, aku kaget kenapa bisa ada Indah yang duduk di bangku Ku? Emang Prilly kemana? Dan setelah aku tau kalau Prilly diusir sama Indah dari bangkunya, aku langsung memarahinya. Ini pertama kalinya aku ngebentak cewek.

Selama ini aku diajari oleh mama untuk menghargai cewek. Bagaimanapun juga jika aku menyakiti seorang cewek, maka aku sama saja menyakiti hati mamaku.

Setelah aku menyuruh Prilly balik lagi ke tempatnya, aku berusaha untuk membuka obrolan.

"Prill"

"Kenapa Li?" Jawab Prilly

Andaikan kalian tau, bahwa suara Prilly ini lembut banget. Beda bangetttt sama si Indah cewek centil itu.

"Kamu tadi kenapa mau aja disuruh pindah sama Indah?"

Prilly yang mendengar pertanyaanku, raut wajahnya menjadi tegang.

"Ehmmm... Ehh.. Ga kenapa sih Li. Aku juga males buat masalah sama dia"

"Ohh oke"

Walaupun aku tau sebenarnya itu bukan jawaban jujur dari hati. Kenapa aku tau? Keliatan dari raut wajah Prilly yang gugup saat menjawab pertanyaanku tadi.

Author POV

Indah yang sedari tadi melihat dua orang yang ada di bangku depan menggeram kesal. Ia berfikir kenapa Ali malah membela Prilly?

"Gue tau apa yang harus gue lakuin" ucap Indah menampilkan senyum jahatnya.

Skip istirahat

Bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa-siswi berlomba-lomba menuju kantin. Kecuali 3 orang ini. Ali, Prilly, Indah.

Indah ingin melancarkan aksi yang telah dirancang sedari tadi.
Indah tiba2 berdiri dan jalan kearah bangku AliPrilly.

Tiba-tiba

Brukk

Terdengar suara orang jatuh dan ternyata Indah.

Ali yang mendengar suara jatub langsung menolehkan kepalanya kearah samping.

"Indah! Kenapa lo?" Teriak Ali sambil menepuk pipi Indah berulang kali.

Sadar Indah ga bangun2 akhirnya Ali menggotong Indah menuju UKS.

Prilly yang melihat kejadian itu tersenyum miris. Ia tau Indah hanya pura2, karena saat diangkat tadi Indah menampilkan senyum jahatnya sambil mengedipkan matanya kearah Prilly.






•••

Sorry updatenya lama 😊😊

Bali, 3 Agustus 2017

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang