Matahari yang sudah menyinari sela-sela jendela kamar Aca yang sedikit tertutup tirai, membuat dirinya silau. Aca kemudian terduduk, mengusap mata nya, lalu bersiap untuk mandi.
*tok tok tok*
"Et siapa sih yang di toilet?!"
Namun tidak ada orang yang mejawab.
"Eh, buruan dong! Mules nih gue!"
Tetap tidak ada sedikitpun jawaban.
"Renald! Itu lo ya?!" tanya Aca sekali lagi, lalu tiba-tiba keran air berhenti berbunyi. Dan tidak lama kemudian seseorang keluar dari toilet dengan menggunakan boxer dan juga handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut.
"Apaan sih lo?! Berisik banget!"
"Ditanya tuh jawab, bukan malah diem aja kek orang mati!" ucap Aca dengan kesalnya.
"Sapa?"
"Marwah!" ketus Aca.
"Lah mana gue denger lo nanya? Makanya teriak!"
"Kuping lo sebudeg apa sampe gue gedor tuh pintu tapi lo ngga jawab juga?!"
"Yaudah jangan nangis cep cep! Mending sekarang lo mandi, daripada gue tinggal ke sekolah." Renald meninggalkan Aca dengan santai nya tanpa ada rasa bersalah.
Aca memasuki toilet dengan sangat geram, namun ia menghembuskan nafasnya panjang, lalu sedikit membanting pintu toilet.
"Buset!"
"Itu orang kesetanan kali?"
"Bodo ah!" Renald menghiraukan itu semua lalu segera berganti pakaian seragam.
***
"Pacar lo mana? Tumben doi nggak kelihatan?" tanya Renald meledek, yang Aca tahu jika yang dimaksud Renald adalah Kania.
"Ke laut, nyari ikan teri." Aca mempercepat langkahnya menuju kelas karena sudah terlalu geram dengan sikap Renald.
"Renald!" terlihat dari arah belakang Renald, seseorang meneriaki dirinya.
"Baru gue bilang tadi, orang nya udah nongol aja," gumam Renald yang melihat Kania menghampiri nya.
"Aca mana?"
"Udah duluan ke kelas," jawab Renald santai.
"Trus, lo kenapa nggak bareng dia?"
"Kania, Aca kan nggak mau sama lo, yaudah lah ikhlasin aja. Mendingan sama gue aja, yuk?" ledek Renald yang menyenggol bahu Kania.
"Gue maunya sama Aca!"
"Yaelah cewek dibilangin batu banget, percuma lu ngejar-ngejar yang nggak pasti. Kalo sama gue kan udah pasti," ujar Renald dengan sangat percaya diri.
"Udah ah, bye!" Kania berjalan cepat menuju kelas nya.
"Cewek senjata nya emang cuma kabur doang, dasar kuah lontong!" gerutu Renald lalu melangkahkan kaki nya menuju kelas.
***
N/k yang sudah pulang sekolah pun menunggu, berharap ada seseorang yang akan memberikan dia tumpangan pulang ke rumah nya.
"Sendirian aja, uji nyali lo?" ledek Rafly.
"Iya yang udah punya pacar mah beda, hawa nya ngatain orang mulu," sindir N/k yang tertuju pada Rafly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused ° mffashar [COMPLETED]
Fiksi Penggemar"Nggak semua hal bisa dideskripsikan dengan kata-kata." [Maaf jika terdapat typo, dikarenakan belum sempat untuk di revisi] ©echandychips, 10 April 2017