Purbasangka

428 12 0
                                    

RIMAKELAM - Purbasangka // Bekasi, July 2017


Purbasangka-purbasangka yang kupendam, meski bertentangan atas ke-aku-anku.

Kau tahu? Atau perlu kupertegas?

Kau telah asing ditubuhku.

Kekakuan mulai nampak di hatiku.

Apa cinta masih perlu?


Bukan, bukan aku bermaksud untuk menuduhmu.

Telah lupa atas saksimu, yang menuntut kesetiaan, kelurusan hati, kala itu.

Hanya saja, kau tidak bersikap sopan ketimbang dirimu yang dulu.

Kini meninggalkanku tanpa ucapan selamat tinggal.

Apa cinta masih penting?


Kau ingat? Atau perlu kuingatkan?

Seingatku, cinta itu tak kasat mata, sebelum mengenalmu.

Setelah mengenalmu, aku dapat meraba cinta, kasar.

Kasarnya cinta itu teranalogi dalam tindakanmu.

Benarkah ini cinta? Atau aku salah mengingatnya?


Kau percaya?

Derasnya kagumku pada matahari, atas semua kebahagiaan yang ada di bawahnya, kini mengering.

Kau tahu mengapa?

Karena cahayanya tak dapat menjadi saksi, atas rintihan senyap, rengekan kenangan yang memaksaku mengingat kembali, kasarnya cinta.

Apa cinta masih perlu?


Rasanya, aku lelah mengelabui diri.

Tak perlu lagi aku hanyut dalam kelam.

Tanpa sadar, kegusaran dalam kehendak hati, memaksaku berontak.

Berdiri tanpa perduli cinta itu kasat mata atau tidak.


Kau meragukanku?

Kenaifanmu yang meragukanku,

Keyakinanmu yang sebenarnya hanya menutupi cela-cela keraguanmu.

Kesombonganmu yang sebenarnya hanya menutupi rasa sesal atas diriku.

Tidak, aku tidak akan mengabaikan eksistensinmu, pun pada luka hatiku.


Dalam senyap, mati dalam jiwa, seseorang berkata "tidak ada suka hidup tanpa putus asa hidup"

Kali ini, kehendakku, tanpa embel-embel apapun, berjalan menuntunku.

Kompilasi Akhir PengalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang