Chapter 3

766 75 2
                                    

Harry duduk di kursi yang ia pilih, beberapa menit kemudian datanglah Zayn di susul dosen yang akan mengajarnya. Zayn duduk tepat berada di sampingnya.

"Apa yang kau lakukan disini!?" Tanya Harry sinis dengan suara pelan saat Zayn mendaratkan bokongnya di kursinya.

Zayn menoleh dan menatapnya datar, "i'm study here curly" 

"Um.. maksudku mengapa kau mengambil kursi dekat denganku?"

Zayn berdecak lalu menoleh ke arah Harry, "Apa kau melihat kursi yang kosong selain disini?" Harry memandang ke semua kursi, dan itu semua penuh.
"Tidak ada bukan? So shut your fucking mouth and let me study here in peace" lalu kembali menghadapkan dirinya pada Dosen yang sedang memulai pembelajaran.

Harry menatapnya kesal sedangkan Zayn serius mendengarkan ucapan ucapan yang di ucapkan dosennya.

Setelah jam mata kuliah selesai, Zayn mulai bersiap siap untuk keluar dari kelas. Namun ucapan Harry padanya menarik perhatiannya.
"Aku tidak sabar mengakhiri kontrak bodoh ini segera" ucap Harry tanpa melihat wajah Zayn.

Zayn menaikkan alisnya sambil menoleh ke arah Harry, "Oh yea? I can't wait too curly! So now, stay away from me"

Sebelum Harry berbicara lagi, teman sekelasnya, Beth berbicara pada mereka.
"Oh, you're guys so cute. Pertengkaran kecil yang menggemaskan!" Harry bangkit dari duduknya. Harry dan Zayn menatap satu sama lain lalu menatap Beth dengan aneh.
"Harry, kau benar benar berkencan dengan Zayn? Aku dengar kau akan menikah namun bukan bersama Zayn?"

"Um... y- yeah kita berkencan. Itu hanya pernikahan paksaku yang bodoh" ucap Harry

"Oh, Beth. Harry and i we're dating. See?" Tanya Zayn sambil merangkul Harry dengan terpaksa. Lalu mengecup pelipisnya.

"Aw okay. I trust you Zayn. I like it you're guys together" Harry tersenyum terpaksa.

Tak lama kemudian Beth pamit. Dengan kasar Zayn melepaskan rangkulannya pada Harry.

"Wtf!? Be gentle!" Ucap Harry kesal

"Oh... maybe someday to you HA!" Ucap Zayn lalu pergi meninggalkan Harry

-

 "He's asshole! I hate him." Ucap Harry lewat telepon. Ia sedang berbicara dengan Liam lewat telepon mengenai hal-hal di kampus. Sampai akhirnya Liam membawa Zayn ke bahan pembicaraan mereka.

"Always say that." Liam menghembuskan nafasnya. "Harry ku pikir kau telah mengatakan itu tentangnya seratus kali mungkin? Kau hampir satu bulan bersamanya. Kau mengingatnya bukan?" ucap Liam dari seberang telepon

"He's just truly asshole you know!? I'm not lied. Of course, i remember that" ucap Harry keras. Setiap membicarakan Zayn, di bayangannya selalu terngiang wajah Zayn yang membuatnya kesal. Terutama senyuman miringnya.

"Okay, stop talk like that" Ucap Liam lalu terkekeh diikuti Harry

"Ada pesta malam ini di rumah Louis kau tahu bukan? Mungkin itu dapat menghilangkan rasa kekesalanmu dan bersenang senang?"

"Yeah, i guess. It's good idea"

Setelah itu, Harry memutus sambungan. Ia berharap pesta malam ini akan membuat moodnya membaik. Setelah membicarakan Zayn, membuat moodnya buruk.

A/N: Makasih buat yg baca dan yg udah ngikutin cerita ga jelas ini 😅. Ga nyangka kalo ada yang mau baca. Vote... sampai sejauh ini belum ada yg nge-vote, jadi blm bisa bilang makasih buat yg nge-vote 😅. Big Love.

-ZarryMeil

Frustrating - ZarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang