Seminggu telah berlalu. Gemma pergi kembali ke Chesire setelah beberapa hari menginap di apartemen Harry untuk berlibur. Gemma terus mengkhawatirkan keadaan adik laki lakinya yang berambut keriting itu.
Saat ia ingin berangkat ke Bandara saja, adiknya tidak menghiraukannya. Ia terus termenung sambil menatap televisinya yang menyala. Atau menghabiskan waktunya saat tidak ada jam kuliah di depan kalendar dan mencoret tanggal yang sudah lewat dengan spidol merah.
Percakapannya dengan adiknya pun begitu singkat. Tidak seperti biasanya. Saat ia membawa Zayn ke bahan pembicaraannya pun, ia bersikap lain.
"Harry, aku akan pergi kembali ke Chesire. Aku akan kembali bekerja. Aku akan berangkat ke Bandara besok pukul 8 pagi. Kau ingin mengantarku?" Tanya Gemma pada Harry yang sedang menatap televisinya
"Maafkan aku Gem, aku tidak bisa. Aku ada kelas besok pukul 7 pagi." Ucap Harry pelan tanpa melihat wajah kakaknya itu
"Baiklah. Kau ingin titip salam pada Mum dan Dad?"
"Tidak."
"Kau yakin? Mum dan Dad begitu merindukanmu Harry"
"Aku yakin."
Gemma menghembuskan nafasnya pelan, "Harry, apa yang terjadi denganmu? Kau terlihat murung akhir-akhir ini. Bukankah kau dan Zayn hanyalah hubungan kontrak? Mengapa kau sampai bersedih seperti itu? Aku sangat yakin ini ada hubungannya dengan Zayn"
Harry menoleh ke arah Gemma dan menatapnya tajam, "Yeah! Kau benar Gem! Kami berdua hanyalah hubungan kontrak!" Ucap Harry dengan nada tinggi. Dan itu membuat Gemma terkejut
"Tapi kau tebak apa yang terjadi? Aku menyukainya! Aku sangat menyukainya! Tetapi ia pergi meninggalkanku dan tidak akan kembali!" Lanjut Harry lalu bangkit dari duduknya dan meninggalkan Gemma.
Harry terus menatap kalendar. Bertanya-tanya kapan Zayn akan pulang dari Bradford dan kembali kuliah. Ia mencoret tanggal tanggal yg sudah lewat tanpa Zayn dengan spidol merah.
Sebelumnya, ia tidak pernah seperti ini. Tidak merasakan percikan aneh dalam dirinya ketika seseorang menciumnya ataupun menyentuhnya, tidak merasakan kegelian yang ada di perutnya saat seseorang menghembuskan nafas di lehernya. Zayn mempunyai efek yang besar baginya. Saat Zayn menyentuhnya, ia merasa lebih responsif.
"Hey Harry, semakin hari kau semakin murung. Apa yg terjadi?" Tanya Jeff prihatin. Saat ini mereka duduk bertiga bersama Liam di bangku kantin
"Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku. Namun, aku berpikir kurasa.... Um.... kurasa aku menyukai Zayn. Aku benar benar menyukainya" ucap Harry pelan sambil menunduk
"Woah... kapan kau mengetahui hal itu?" Tanya Jeff. Liam diam mendengarkan
"Entahlah. Namun, aku merasakan perasaan aneh saat bersamanya." Ucap Harry lalu menatap Jeff dan Liam bergantian agar dapat melihat ekspresi mereka.
"Seminggu yang lalu saat pesta Louis, ia membawaku keluar dan dia membawaku ke mobilnya. Kami bertengkar lalu kami berakhir dengan mencium satu sama lain. Dan saat itu aku sampai berada di pangkuannya. Aku tidak bisa menghentikan itu semua, dan aku tidak ingin ia menghentikannya." Jelas Harry. Jeff dan Liam membentuk mulutnya menjadi O.
"Shit! That was hot!" Komentar Liam. Harry sedikit memerah karena komentar temannya itu.
"Namun sebelumnya, ia menyebarkan kertas selebaran tes AIDS palsu atas namaku pada orang-orang di pesta Louis."
"Besok paginya, ia mengumumkan lewat kertas bahwa aku tidak mengidap penyakit AIDS. Ia menaruh buktinya di mading"
Jeff mengerutkan alisnya, "Selebaran tes AIDS? Kami berdua tidak mendapatkannya"
"Mungkin kalian sudah mabuk saat itu dan mengajak wanita untuk bermalam?" Jeff dan Liam mengernyit lalu mencoba mengingat kejadian saat itu.
"Setelah ia menciumku dan mengantarku ke rumahku, ia meminta maaf. Dan ia pergi ke Bradford. Sampai sekarang ia tidak kembali" lanjut Harry
"Benarkah? Mengapa ia bisa seperti itu?" Tanya Liam. Harry menggeleng pelan lalu menunduk
"W- why? Why he's Frustrating me!?" Ucap Harry frustrasi sambil memukul mejanya
"Be patient mate. Aku yakin dia akan kembali" ucap Jeff. Harry mengangguk lagi
"Oh.. maukah kau ikut berpesta dengan kami malam ini? Aku harap pesta dapat mengurangi kesedihanmu. Pesta ada di rumah Niall. Ia merayakan anniversary 2 bulan hubungannya dengan Louis. Kau mau?" Tawar Jeff
"Okay. I'll go"
A/N: Gw update lagi. Because it's FRidAY bruhh... Btw, beberapa chapter lagi cerita ini abis. Yakin nih yg baca masih pada ga mau nge-vote? Ayolah.... semangatkan ZarryMeil dengan vote & comment dari lu pada 😞
-ZarryMeil
KAMU SEDANG MEMBACA
Frustrating - Zarry
أدب الهواة"Why can't you let me do what i want in peace?" "Because you flirt with another man. Simple" A/N: Cerita ini mengandung unsur boyxboy, bahasa kasar, dll. Jika merasa tidak nyaman, tinggalkan cerita ini. Be wise reader.