Harry terbangun dari tidurnya, lalu menoleh ke belakang. Dan menemukan Zayn yang masih memeluknya erat dari belakang dan wajahnya yang tampan terlihat imut dengan bibirnya yang manyun.
Mengingat kejadian semalam membuat kedua pipinya memerah. Ia sangat mengingatnya. Suara kecupan Zayn di setiap inci tubuhnya. Suara erangan halus mereka. Juga suara kulit yang bertabrakan satu sama lain. Semalam Zayn benar benar terlihat hot dengan keringat yang bercucuran di keningnya. Juga tatapan matanya yang intens, yang membuat Harry seakan-akan terhipnotis.
Juga saat ia menghantamkan dirinya ke Harry sampai Harry tidak dapat mengontrolkan erangannya. Ia pun lupa namanya saat itu. Ia terus menyebut nama Zayn dan mengumpat, karena banyaknya kenikmatan yang ia terima.
Harry tersenyum sampai menampilkan 2 dimplesnya. Dengan hati hati, ia melepaskan dirinya dari Zayn lalu membersihkan tubuhnya dengan mandi di kamar mandi yg telah ada di kamar tersebut. Ia memakai bajunya yg kemarin, lalu membuka kunci pintu lalu turun.
Ia menemukan Niall yang sedang memasukkan botol botol beer ke kantung sampah. Tidak lama kemudian, Louis muncul saat memasuki rumah.
"Niall, sudah kan? Aku butuh ke- Harry?" Ucap Louis saat masuk ke dalam rumah. Niall menengok ke belakang dan menemukan Harry yang tersenyum canggung. Niall mengangkat alisnya saat melihat leher Harry. Harry tersadar lalu menutupnya dengan kerah kemejanya yang hanya menutupi sebagian love bite yg ia punya.
"Ada yg bisa ku bantu? Um... maafkan aku. Aku dan Zayn telah memakai salah satu dari kamar kalian" ucap Harry canggung
"Pfftt... jadi kau sebut itu kamar sewa!? Karena kau dan Zayn telah memakai salah satu kamar di rumah ini, Dan kau menawarkan bantuan sebagai bayaran untuk kamar itu?" Ucap Louis lalu tertawa keras diikuti Niall
"Um.... tentu tidak! Maksudku-"
"Please guys, don't make a fun of him" ucap Zayn yang baru datang lalu mencium pelipis Harry. Tangan kanannya melingkar di pinggang Harry.
"We're not make a fun of him Zayn," Louis memutar bola matanya, "Aku hanya bingung, mengapa ia berubah menjadi sangat canggung? Sedangkan saat itu, ia berani memaksaku dan membentakku saat menanyakan keberadaanmu" jelas Louis
"Oh yea? Cool. But, he's just asking if you're need help. So don't laugh at it"
"Okay Zayn. Harry, thanks for offering help" ucap Niall. Harry mengangguk tersenyum.
"But it's done now. We're going to have breakfast, want join?" Ucap Louis
"Yeah, later. I want to talk with Harry for a moment" Louis dan Niall mengangguk lalu pergi
"Hey, you don't need to do that" ucap Harry lembut
"Of course, i do. I do what i want, if what i do isn't hurt you" Zayn menarik pinggang Harry untuk lebih dekat dengannya. Otomatis, Harry melingkarkan tangannya di leher Zayn
"Last night was amazing" bisik Harry setelah menyatukan kening mereka. Zayn menaikkan alisnya dengan canda, "Oh yea?" Harry tertawa kecil sambil menggigit bibir bawahnya.
"I think we're okay now?" Ucap Zayn sambil menjalankan telunjuknya di bibir Harry
Harry tersenyum lebar, "Yep"Mereka berciuman lalu suara tuangan poci di meja makan membuat mereka berhenti.
"Hey lovebirds! You need to eat!" Teriak Louis dari meja makan
"Harry! I need some help in here!!" Teriak Niall. Zayn menghembuskan nafas, Harry terkekeh lalu mencium pipi Zayn sekilas.
"I'm cooomiiinggg!!!" Teriak Harry sambil berlari ke ruang makan. Dan Zayn terkekeh kecil melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frustrating - Zarry
Fanfiction"Why can't you let me do what i want in peace?" "Because you flirt with another man. Simple" A/N: Cerita ini mengandung unsur boyxboy, bahasa kasar, dll. Jika merasa tidak nyaman, tinggalkan cerita ini. Be wise reader.