Happy reading
Jihoon terkesiap di tempatnya, dia tidak salah dengarkan?
Jihoon memang masih berusia 18 tahun, namun dia tidak cukup bodoh mengartikan permintaan Jinyoung yang menurutnya sedikit tidak mengenakkan di hatinya.
"Pilihannya hanya dua, pertama kau terima dan kedua kau bersedia."
Belum sempat Jihoon menyadarkan dirinya, sebuah benda menepel di bibirnya bertekstur lembut dan juga basah, aroma Mint dan juga alkohol menyeruak di indra penciumannya.
Jihoon tak bisa melihat apa-apa karena kain yang menutup matanya, tapi dia tau bahwa itu adalah bibir.
Jinyoung tengah menciumnya!
Seakan sadar semua ini salah, Jihoon lantas mendorong Jinyoung dengan kuat dan entah bagaimana dorongan itu sangat kuat hingga Jinyoung bisa terjatuh di lantai.
Jihoon masih kaget dengan nafas terengah-engah, dia memegang bibirnya yang basah karena Jinyoung.
Ciuman pertamanya!
Jinyoung mengambil ciuman pertamanya.
Jinyoung menggeram lalu bangkit dari posisinya, menatap Jihoon dengan pandangan tajam, dia tidak bisa di tolak dan tak akan pernah menerima penolakan.
Sifat dominan dari ayahnya membuatnya menjadi sosok angkuh dan tak ingin kekalahan terlebih lagi penolakan.
Jihoon berusaha membuka penutup matanya
"Beraninya kau!"
Jinyoung dengan cepat menarik tangan Jihoon, membuat sang empunya tertarik ke depan hingga kepalanya membentur dada Jinyoung
Kenapa di saat seperti ini Jihoon malah semakin terlihat lemah di bandingkan Jinyoung.
Jinyoung memeluk pinggang Jihoon erat lalu kembali melumat bibir ranum milik Jihoon saat anak itu mendongak menatap takut padanya.
Jihoon berusaha menghindar, namun semua sia-sia saja, pergerakannya sangat terbatas dalam rengkuhan Jinyoung.
Jinyoung tengah mabuk saat ini, hawa nafsu lebih menguasainya di bandingkan kewarasannya.
Dan Jihoon datang layaknya malaikat untuk Jinyoung.
Jihoon mulai lelah dengan perlawannya, kakinya melemas layaknya jelly, untungnya Jinyoung memeluk pinggangnya tak menyia-nyiakan kesempatan langsung saja menggigit bibir Jihoon dengan keras.
"Arghtthhh mphhh!" Jihoon terpekik
Rasa manis dan juga sedikit amis besi dari darah Jihoon membuat Jinyoung semakin mabuk.
Jihoon terperanjat, dia lalu memukul-mukul dada Jinyoung saat pasokan udara dalam paru-parunya menipis.
Jinyoung mengerti hal itu lalu melepaskan ciumannya.
Jihoon terengah-engah, bibirnya semakin merah dan sedikit membengkak akibat Jinyoung.
Jinyoung tak tinggal diam, dia lalu melancarkan ciumannya pada leher mulus Jihoon, mengecap, menjilat dan juga menggigit leher itu membuat Jihoon tanpa sadar melenguh.
"Akhhhh Baehhhh!"
Jihoon ketakutan sekarang, dia rasanya ingin menangis, namun dia tahan, lagi dia mencoba melawan Jinyoung, dia memberontak dalam dekapan Jinyoung.
Dan berhasil, Jinyoung melepaskan pelukannya pada Jihoon.
Plak
Sebuah tamparan Jinyoung dapatkan dari Jihoon, tamparan itu begitu keras membuat pengaruh alkohol dalam tubuhnya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is My Boyfriend [DEEPWINK VERS] {Tamat}
Fanfictioncerita Remake punya bunda yang aslinya versi Karroy Tfboys Couple so baca aja udah lengkap ko :v