Falling

4.1K 432 17
                                    

Happy reading

Jihoon berjalan sedikit terseok-seok ke dalam rumahnya, bagian belakang tubuhnya benar-benar sakit akibat Jinyoung yang terlalu kasar menyetubuhinya, tapi entah kenapa perasaan Jihoon malah senang.

Di tatapnya punggung Jinyoung yang berjalan dengan angkuh dan elegant di depannya. Beberapa maid yang melihat mereka langsung spontan menghentikan aktivitas mereka lalu membungkuk hormat pada Jinyoung dan dirinya.

Jihoon sedikit meringis saat dia melihat tangga di depannya, dia akan kesulitan menaiki tangga mengingat bagian bawah tubuhnya yang terasa ngilu.

"Pelayan Jung!!" teriakan Jinyoung yang tiba-tiba membuat Jihoon sedikit terkejut di tambah suara Jinyoung yang berat dan tegas.

Pelayan Jung berjalan cepat menghampiri Jinyoung yang telah berada di tangga menuju lantai dua rumahnya.

"Ada apa tuan?"

Jinyoung tak menjawab dan hanya melirik sekilas ke arah Jihoon, dan seakan mengerti, pelayan Jung hanya mengangguk saja.

Jihoon kelihatan bingung saat pelayan Jung menepuk tangannya beberapa kali lalu muncul beberapa orang dengan jas hitam membopong tubuh Jihoon menaiki tangga.

"Yak yak apa ini?" ujar Jihoon terkejut

"Maaf Tuan, ini adalah perintah dari Tuan Jinyoung agar mengantar anda menuju kamar anda karena anda sulit berjalan mengingat aktivitas tuan yang berat."

Mendengar penjelasan panjang dan sedikit terbuka itu membuat Jihoon gelagapan dan pipinya bersemu merah karena malu.

"Ta-tapi aku bisa sendiri, tak perlu di angkat beberapa orang seperti ini."

"Maaf Tuan saya hanya menjalankan perintah."

Jinyoung tersenyum tipis lalu kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya, sedangkan Jihoon hanya bisa pasrah saat tubuhnya di angkat menuju kamarnya.

Sebenarnya dia tidak keberatan tapi dia malu, dia jadi mengingat betapa kasarnya Jinyoung saat mereka hanya berdua dan melakukan aktivitas yang tak wajar.

Mengingat itu raut wajah Jihoon menjadi muram.
.
.
.
.
.
.
.

Jinyoung berdiri di balkon kamarnya, tangannya dia tumpuhkan pada pagar pembatas balkonnya.

Dia melihat Jihoon yang berada di Taman belakang sedang merapikan Taman, kali ini bukan karena Jinyoung, itu kemauan Jihoon sendiri yang menginginkan berkebun dan Jinyoung harus pura-pura tidak peduli dan membiarkan.

Jihoon tengah asik menata bunga-bunga yang berada di dalam pot lalu memindahkannya ke tanah yang telah dia gali.

Seulas senyum manis terpatri di bibir Jihoon yang menurut Jinyoung sangatlah manis dan enak saat di emut.

Memikirkannya saja membuat Jinyoung ingin mengecup bibir si mungil berkali-kali.

Di sana ada banyak bunga yang Jihoon tanam, mulai dari lilly, Mawar, hingga bunga krisan.

Matahari yang cerah di langit membuat Jihoon terlihat berkilau di antara bunga-bunga di Taman itu

Jinyoung tanpa sadar menarik sudut bibirnya hingga tersenyum, jantungnya berdebar dan dia tak mengelak perasaan itu lagi, dia menyukai Jihoon setidaknya hanya menyukai, egonya lebih tinggi di bandingkan hatinya. Jinyoung tak akan membuat anak itu pergi dari hidupnya. Jinyoung tak menginginkan itu sekarang, yang dia inginkan adalah Jihoon yang selalu menjadi budak kesayangannya.

"Akhhh!" Jihoon terpekik saat tangannya tak sengaja tertusuk duri mawar.

Jinyoung melihat itu terkejut, tanpa sadar dia berlari turun dengan cepat Ke taman depan balkon kamarnya tempat Jihoon berada.

My Brother is My Boyfriend [DEEPWINK VERS] {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang