Jinyoung dengan langkah terhuyung memasuki rumahnya yang terlihat sepi, hanya beberapa penjaga saja yang sedang berjaga di luar rumah, dan asisten rumah tangga memang akan pulang setiap jam 7 malam.
Dengan sesekali dia terkekeh, lalu bergumam tak jelas, Jinyoung membuka jaket kesayangannya lalu melemparnya sembarang arah.
Jinyoung berjalan menaiki tangga dia sesekali hampir terjatuh, untungnya dia masih bisa mengendalikan dirinya.
Jinyoung kembali berjalan, lalu hendak memasuki kamarnya, dengan kesal dia berusaha membuka pintu kamarnya yang dia kunci sendiri tadi sebelum berangkat.
"Tsk pintu sialan!" Jinyoung mengguncang gagang pintu kamarnya dengan kesal, kepalanya mulai sakit dan perutnya terasa mual.
"Jinyoung?" suara lembut itu mengalihkan netranya ke sumber suara.
"Kau butuh bantuan?" Jihoon mengenakan piyama tidur berwarna biru muda dengan gambar puppy yang lucu, Jinyoung suka melihat itu.
"Jinyoung?" Jihoon kembali memanggil sambil mendekati Jinyoung yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"Iya iya buka pintu ini cepat!!" titah Jinyoung dengan nada Bossy.
Jihoon mencoba membuka pintu kamar Jinyoung saat pemuda tampan itu menyingkirkan tubuhnya lalu merapatkan punggungnya pada dinding sebelah pintu kamarnya. "Kuncinya di mana?"
"Di dalam jaket ku, ada di lantai bawah ambil cepat!!" ujar Jinyoung malas kepalanya benar-benar sakit dan badannya terasa panas.
Jihoon lalu berlari turun ke lantai bawah untuk mencari jaket Jinyoung lalu dengan cepat kembali dengan senyumannya, "Ini dia."
"Buka pintu ini idiot!" titah Jinyoung lagi dengan sedikit membentak.
Jihoon tersentak kaget lalu dengan tergesah memasukan kunci itu kedalam lubang kunci, lalu memutarnya hingga pintu itu terbuka.
"Bagus." Jinyoung berjalan dengan lunglai memasuki kamarnya.
Jihoon langsung memapah tubuh Jinyoung dan tidak menolak oleh yang lebih muda.
Setelah beberapa langkah, Jinyoung menjatuhkan tubuhnya begitu saja pada ranjang King sizenya.
Jihoon hendak meninggalkan Jinyoung sendiri untuk mengambilkan segelas air untuk adiknya itu.
Namun langkahnya terhenti saat Jinyoung menarik tangannya paksa membuat tubuh Jihoon terjatuh di ranjang dengan tiba-tiba.
"Jinyoung mau ap-" ucapan Jihoon di celah oleh Jinyoung.
"Kau cantik juga ternyata."
Jihoon membulatkan matanya, pipinya memerah tanpa di perintah "Ma-maksudmu apa?"
Jinyoung tak menjawab dan hanya menatap Jihoon dengan lekat membuat Jihoon kembali merona. Jinyoung tak buka suara, begitu juga dengan Jihoon yang sedang sibuk dengan detak jantungnya sendiri.
Perlahan Jinyoung mulai mendekatkan wajahnya ke arah Jihoon.
Jihoon terbelalak kaget lalu memundurkan kepalanya menjauhi wajah Jinyoung yang semakin mendekat.
Namun Jinyoung menahan tengkuknya membuatnya sulit bergerak.
Jarak keduanya sangat dekat, wajah Jihoon sudah memerah sempurna. Dadanya bergemuruh, nafas hangat Jinyoung menerpa permukaan bibir Jihoon, membuat Jihoon semakin gelisah dalam pelukan Jinyoung yang begitu erat. Bibir itu sebentar lagi akan bersinggungan.
Pluk
Kepala Jinyoung jatuh begitu saja di bahu Jihoon.
Jinyoung tertidur (pingsan mungkin).
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother is My Boyfriend [DEEPWINK VERS] {Tamat}
Fanficcerita Remake punya bunda yang aslinya versi Karroy Tfboys Couple so baca aja udah lengkap ko :v