III

2.5K 118 0
                                    

Hari itu sangat panas. Aku hanya bisa menutup kupingku saat guru matematikaku memarahi teman kelasku karena ia bermain ponselnya di saat pelajaran.

Lagi-lagi aku kembali menatap lapangan, berharap ada sesuatu yang dapat menarik minatku.

Namun, sepertinya bukan hanya aku yang tertarik sekaligus kaget saat pintu terbuka lebar, menampakan seseorang yang berjalan tergesah-gesah ke dalam kelasku.

Dia. Itu dia. Masuk ke kelasku seenaknya dan menggeretku paksa tanpa memerdulikan reaksi warga kelasku.

Seketika aku menjadi seperti kapas. Terlebih, saatku dapati sebuah senyuman tipis yang tersungging di bibirnya.

Back to September [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang