Aku tercengang saat dia keluar dari toko di dekat sekolah kami dengan dua es krim di tangannya. Maksudku, apa yang terjadi dengannya?
"Ini untukmu."
Aku tersentak saat ia menyodorkan es krim itu untukku. Aku menerima es krim itu kaku dengan senyum tipis.
Apa aku bermimpi? Menikmati setangkai es krim bersamanya seakan-akan kami pernah bertemu sebelumnya?
Aku tidak cantik, tidak tinggi dan lain-lainnya. Hanya dengan otakku saja aku bisa menutupi semua kekuranganku. Lantas, apa yang membuatnya mengajakku menikmati es krim bersamanya di akhir pelajaran?
"Kenapa kau selalu memperhatikanku?"
"Eh?" Sudahku duga, dia benar-benar menyadari keberadaanku. Aku harus bagaimana?! Demi apapun, jangan sampai wajahku semerah tomat busuk.
Belum sempat aku kembali berbicara, bel sekolah terdengar samar dari tokoh ini. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia melenggang pergi, meninggalkan aku yang tengah terpaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to September [END]
Short StoryBukan apa-apa, hanya ingin mengenangmu lagi setelah kepergianmu satu tahun yang lalu.