Generation : chapter five

561 19 7
                                    

"oh god!"

Jantungku semakin berdetak kencang, nafasku sudah sangat tidak beraturan. Aku ketakutan sampai ingin mati. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Aku sangat bingung.

Suara jeritan laki-laki itu mulai menipis dan akhirnya hilang.

Tetapi itu belum berakhir. Tiba-tiba saja ada banyak orang di ruangan ini! Mereka tertawa licik di hadapan ku. Lalu di belakang mereka ada banyak orang yang sedang terduduk dengan tangan diikat ke belakang. Lalu mereka menyiksanya, memukulinya, lalu

DUAR!

Mereka menembaki orang-orang tersebut dari bawah dagu hingga pelurunya menembus ke kepala mereka lalu. Mati!

Aku sangat ketakutan saat ini, tubuhku di penuhi dengan keringat dan baju ku basah. Aku menangis ketakutan, kaki ku lemas lalu aku terjatuh.

Orang-orang tersebut mendekati ku. Aku menangis sekeras-kerasnya. Aku takut. Aku, aku benar-benar takut.

"tidak! Jangan dekati aku! Pergi! Menjauh dariku!"

"haha, kau pantas untuk mati seperti mereka. Gadis penerus"

"KYAA!"

"Holly shit!"

Tiba-tiba saja aku sudah berada di kursi ruangan test ini.

Huft, syukurlah itu hanya mimpi.

Walaupun itu hanya mimpi, tetapi bajuku memang benar-benar sangat basah. Dan rasa takut ku masih merambat ke tubuhku walaupun sekarang aku sudah terbangun.

"okay, sekarang apa?"

Aku melihat ke arah Josh. Ia melihat ku seakan tak percaya, dia melihat ku sambil mengerutkan dahinya dan dengan wajah yang setengah terkejut.

"hei Josh, are you okay?"

"okay, sekarang kau harus berkemas. Kau bisa pulang ke arah lorong nomor dua, itu tandanya kau masuk ke dalam kelompok kedua. Selamat, kita akan bertemu disana. Dan jangan katakan ini pada siapa pun kecuali pada Steve, okay?"

"kau mengenalnya?"

"tentu saja, dia sangat terkenal, sekarang waktunya kau pergi. Sampai jumpa"

Sebenarnya aku ingin menanyakan banyak pertanyaan kepadanya tetapi ya sudahlah. Aku langsung pergi dari ruangan itu, lalu aku keluar.

Di luar sana sudah ada Steve dan Elizabetth yang menunggu ku. Steve bersandar di dinding sambil menyilangkan tangannya. Wajahnya seakan sudah mengetahui semua yang terjadi di dalam tadi. Sedangkan Elizabetth dia melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar kepadaku.

"hei, bagaimana tadi di dalam Diva?"

"ya, biasa saja, normal-normal saja"

"oh haha, aku benar-benar tidak menyangka, ternyata aku masuk kedalam kelompok kedua juga haha! Aku sangat bahagia"

"ya, aku juga"

Aku tersenyum tipis kepada Elizabetth.

Di sepanjang perjalanan pulang Elizabetth banyak berbicara, mungkin karena dia sangat senang masuk ke kelompok kedua. Tetapi selama dia berbicara, aku hanya tersenyum saja. Aku masih memikirkan kejadian tadi.

Aku masih heran dengan wajah terkejut Josh dan kalimat-kalimat aneh yang diucapkan orang-orang mengerikan mengerikan itu masih menghantui pikiranku.

"hei, apa kau tidak ingin masuk ke rumah Diva?"

"um, apa? Oh kita sudah sampai ya? Haha aku melamun tadi, maaf"

"apa yang kau pikirkan? Apa terjadi sesuatu?"

"tidak, tidak terjadi apa-apa"

"jangan berbohong kepadaku Diva"

"hei, ayo kemari. Nanti saja bicaranya, kita makan dulu"

Huft, syukurlah ada Steve. Kalau tidak bisa kacau ini semua.

Kami pun makan. Karena hari ini spesial menurut Elizabetth jadi Ia meminta kami makan di tengah kolam berenang. Aku hanya menurut saja, karena aku sedang tidak bersemangat saat ini.

Entah mengapa mungkin karena aku penasaran dan tidak ada satu orang pun yang dapat menjelaskan semua kejadian aneh ini, aku menjadi sangat-sangat BAD MOOD!

Aku sekarang terjebak di antara dua orang yang sedang bersenang-senang di hadapan ku. Rasanya aku muak sekali merasakan kegembiraan saat ini.

Dan sekarang aku melihat Steve sedang tertawa bersama Elizabetth. Tetapi ada yang aneh, tiba- tiba saja atmosfer di sini berubah, menjadi sangat dingin.

Dan yang lebih mengejutkan dan mengerikan adalah, Steve dan Elizabetth berubah menjadi seperti orang-orang aneh yang ada di dalam mimpiku tadi!

Steve terlihat sedang memegang sebuah pistol yang sama persis seperti di mimpi itu. Dan Elizabetth, dia menyeringai kecil sambil membawa sebuah pisau yang di todongkan kepada seorang perempuan.

Tunggu dulu, sepertinya aku mengenal perempuan itu. Elizabetth lalu mengangkat kepala perempuan itu. Dan tidak salah lagi perempuan itu...

Perempuan itu adalah mamaku!

Aku sangat marah! Lalu aku mencoba melepaskan mamaku dari genggaman perempuan gila ini. Tetapi sebelum aku mendekat.

DUAR!

Steve menembak dada ku, tepat menembus jantung ku.

HALOOO! Kita ketemu lagii hahaa, dan sekali lagi aku memohon untuk tolong di VOTE yaa teman-teman! And COMMENT nya juga jangan lupa! Hehee mkasihh

GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang