Bagian ini spesial karena antara lidya dan gracia
WARNING!!!!! WARNING!!!!!!
Bagian ini mengandung konten dewasa, yang sudah dewasa silahkan lanjutkan membaca
Yang belum dewasa, silahkan belajar dewasa
Aku mencari kak lidya dan ternyata dia sedang berada di backstage seorang diri. Kuberanikan diri dan kulangkahkan kakiku menghampirinya.
"Kak lid" sapaku.
"Kenapa?" balasnya.
"Mau minta maaf bukan gre? Tenang udah gw maafin" sambungnya kemudian.
Aku yang masih sedikit sebal pun seolah menjadi malas untuk meminta maaf, kuingin mengurungkan niatku dan mencari alasan. Dan juga seolah-olah aku yang salah dan juga seolah-olah memang aku yang harus minta maaf walaupun dia udah maafin aku tapi rasanya bukan rasa mendamaikan.
"Itu, tadi, anu" aku tidak bisa mencari alasan karena sudah menegur dia.
"Kenapa sih lu? Kalau gak mau ngomong mending lu pergi deh" ucapnya.
"Itu, tadi, anu kak. Apa yah aku juga lupa mau ngomong apa. Hehehehe" jawabku dengan canggung dan senyum yang dipaksakan.
"Gre" ucap kak lidya sambil memegang kedua bahuku.
Dengan segera kak lidya mulai mengarahkan bibirnya ke bibirku dan dengan posisi kak lidya memelukku aku hanya terkaget dan pasrah. Kucoba untuk melepaskan ciuman bibir ini tapi ada rasa yang sangat tidak biasa. Rasa nyaman. Hasrat untuk melanjutkan aktifitas ini.
Kak lidya pun mulai memasukkan lidahnya ke mulutku. Dengan segera kubuka mulutku untuk menerima masuknya lidah kak lidya.
Tangan kami pun sudah mulai menggenggam satu sama lain. Begitu nyaman.
Kurasakan sudah tidak ada genggaman tangan kak lidya di tangan kananku. Yang kurasakan sekarang adalah pijatan hangat di payudara kananku. Tidak lam kemudian kedua payudaraku yang dipijat oleh telapak tangan kak lidya.
Kak Lidya mulai mengarahkan lidahnya ke telinga kiriku. Kurasakan geli dan nikmat sekaligus. Tanpa sadar aku mendesah.
"Ahhhh, Kak Lidya"
"Lebih kencang kak"
Kuberanikan diriku untuk mengarahkan kedua telapak tangan ini untuk berada di payudaranya. Seketika kak lidya menghentikan jilatannya pada telingaku.
"Kenapa ka lid?" tanyaku
"Kamu nakal gre" ucapnya sambil memijat kembali payudaraku
"Ahhhh, kak lid. Pelann pelannn" reaksiku atas pijatan tangan kak lidya
Kak lidya menghentikan pijatannya dan menyuruhku untuk membuka kausku. Dengan segera kubuka kausku. Dan kini tangan kak lidya mengarah ke atas. Aku tau maksudnya, dia ingin aku membuka kausnya juga.
Dan kini terlihatlah warna bra kami. Aku mengenakan bra berwarna putih sedangkan kak lidya berwarna hitam. Dan juga kini kami bisa saling menikmati tubuh bagian atas dan juga kulit putih yang tidak oleh cup bra pada bagian atas.
Kak lidya langsung saja menjilati payudara kiri atasku. Kurasakan jilatan-jilatan dan terkadang gigitan-gigitan kecil. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, kuraih tangannya untuk memijat payudara kananku. Telapak tanganku pun kuarahkan menuju kedua payudaranya.
Kurasakan jari-jemari nya mulai melepas kaitan bra-ku. Dia menghentikan aktifitasnya dan kemudian melepas bra-ku. Kurasakan deg-degan saat kak lidya melihat dengan jelas kedua payudaraku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
zaman baru
Fanfictionmenceritakan kehidupan shani yg berhasil membuat zaman baru di JKT48