upacara 3 (18+++)

2.6K 30 0
                                    

Kudengar pintu kamar terbuka dan seseorang memanggil namaku.

"Shani" ucapnya.

Kutahu pemilik suara itu, itu adalah kak melody. Kutarik selimutku untuk menutupi tubuh telanjangku dan mengusap air mataku.

Kumenoleh saat seseorang berdiri dan itu... Kak viny.

"Haloo, shani. Kita ketemu lagi" ucapnya sambil melambaikan tangan dan senyum khasnya.

"Kak viny?" tanyaku keheranan.

"Kenapa? Gak suka yah? Marah yah? Mau sama kak melody yah?" tanyanya.

"Gak" jawabku sedikit teriak.

"Ok. Aku keluar lagi" ucapnya sambil berbalik arah.

"Kak, kak viny" panggilku.

"Kenapa? Kamu bilang gak suka, yah udah aku mau keluar panggil kak melody" ucapnya sambil menatapku.

"Yah udah, panggil aja kak melody, aku mau main sama dia lagi" ucapku dengan nada sebal.

"Oh yah udah, tunggu yah" ucapnya sambil membuka pintu.

"Ihhh, kak viny gak pekaa. Sebell, sebelll" ucapku sambil memukul-mukul ranjang.

"Maaf shani, aku memang bukan orang yang peka" ucapnya yang mengagetkanku.

"Kak vinyyyyy!! Jahattt!!" ucapku sambil mengalihkan pandangan ke samping.

"Kenapa sih shani? Marah-marah terus" tanyanya sambil berjalan ke arahku.

"Gak. Gak kenapa-napa" ucapku.

"Maafin aku yah shan" ucapnya sambil mengelus-elus rambutku.

"Ngapain sih? udah deh sana" ucapku sambil menangkis tangannya di rambutku.

"Ok, aku mau ke kak melody aja deh. Eh atau aku ke anin aja yah atau gracia atau ke yang lain" ucapnya yang memancing amarahku.

"Iya udah sana sama yang lain aja" ucapku karena sudah sangat sebal karena kak viny tidak memperhatikan perasaanku.

Kak viny berjalan ke arah pintu kembali.

"Sudah sana sama yang lain" ulangku sesaat sebelum kak viny hilang dari pandanganku.

Sudah setengah jam berlalu tapi ternyata kak viny benar-benar tidak kembali.

"Mungkin dia sudah sama kak melody atau lagi menelepon yang lain" pikirku.

Kubangun dari tempat tidur dan memakai pakaianku kembali. Setelah selesai berpakaian dan akan mengambil tasku tapi kulihat tasku tidak ada. Aku pun teringat bahwa tasku dibawa oleh kak melody dan hpku juga.

Ku berjalan ke arah pintu dan kudapati pintu itu terkunci. Segera ku menelepon resepsionis melalui pesawat telepon di kamar hotel tersebut untuk minta dibukakan kunci.

Tanpa ada ketukan, pintu pun terbuka. Aku segera berlari kecil ke arah pintu.

"Ngapain kesini lagi? Udah mainnya sama kak melody?" ucapku kesal sambil menyilangkan tangan di dada.

"Iya udah shan, sampai dua ronde" ucapnya sambil menutup pintu.

"Terus ngapain kesini lagi? Aku mau pulang"ucapku.

"Aku mau cerita shan, mau denger gak?" tanyanya.

"Gak! Aku mau pulang! Pulangg" ucapku dengan penegasan.

"Jadi gini pas aku keluar...." ucapnya sambil memulai bercerita.

"Nahnahnah, nahnahnah" ucapku sambil menutup telingaku.

zaman baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang