Di kamar Gia.
Gia sedang menyelesaikan tugas sekolahnya. Dia sangat serius dalam mengerjakannya. Setelah selesai, dia langsung menyusun kembali bukunya. Tanpa sengaja dia melihat foto dia bersama Gio.
Gia lalu menyentuh foto itu. Senyumnya pun terbit. Ingatannya melayang jauh. Dia mengingat janji mereka yang akan terus bersama sebagai sahabat. Lalu dia tersenyum.
"Lo lucu dulu ,Gio. Sekarang... lo emang udah berubah. Tapi, kita memang masih sahabatan. Walaupun terkadang ada perasaan aneh saat lo deketin perempuan lain. Tapi gue tau, kita hanya sahabat. Dan itu gak berubah." ucapnya kepada foto itu.
Lalu Gia meletakkan foto itu di tempatnya tadi. Dan disitu banyak sekali foto mereka. Gia hanya tersenyum melihat semua foto itu.
Gia melihat kearah rumah di depan rumahnya. Dia tersenyum.
"Gio... lagi ngapain ya..?" ucapnya sambil melihat jendela kamar yang sedikit terbuka dan lampunya masih menyala terang.
Di kamar Gio
Gio sedang berkutat pada buku pelajaran matematikanya. Dia pun menggaruk kepalanya kesal. Dari tadi dia hanya berkutat dengan rumus rumus angka yang membuatnya pusing tujuh keliling. Dan dari tadi pulalah dia hanya dapat menjawab tiga dari sepuluh pertanyaan yang harus dikerjakannya.
Dia pun mulai berkutat lagi. Dan rumus-rumus itu pun membuat kepalanya pusing. Dia lalu menutup buku itu dengan keras. Setelah itu dia bernafas lega.
"Setidaknya... pr itu untuk dua hari kedepan. Sumpah.. Kepala gue pusing benget. Rumus rumus itu terus menghantui gue. Gue heran kenapa sih si Gia itu suka banget sama ini pelajaran." ucapnya kesal.
Lalu dia pun menatap foto mereka saat kecil hingga sekarang. Bahkan foto mereka yang coret-coret baju saat SMP. Gio pun tertawa melihat foto itu.
Lalu foto Gia yang bangun tidur lalu disiram air dan di lemparin tepung. Karena pada hari itu dia ulang tahun. Gia difoto waktu ekpresinya lagi marah. Dan itu membuat Gio tertawa.
Dia adalah orang yang unik dalam urusan foto. Disaat semua orang berfoto saat cantik atau keren lain halnya dengan Gio. Khususnya untuk sahabat tercintanya, dia suka memajang foto foto lucu Gia. Karena itu membuatnya beda.
Gio menghela nafasnya. Dia pun memandang langit-langit kamarnya sambil masih duduk di kursi meja belajarnya. Dia masih memikirkan perkataan teman-temannya. Katanya cewek dan cowok kalau sahabatan pasti pacaran. Gio lantas tertawa.
Gia dan Gio pacaran. Aduh.. yang ada dia pasti harus mengerjakan soal matematika yang amat rumit. Ampun deh, mending dia makan bakso yang pedasnya level 5 daripada dia kerjain soal matematika. Biarlah sakit perut asalkan tak pusing kepala.
Lalu dia pun menatap rumah didepannya sambil tersenyum.
"Apa benar kata mereka itu kalau gue bakalan suka sama Gia?" ucapnya.
Gio pun lalu membereskan meja belajarnya. Dia pun langsung mamatikan lampu dan tidur.
###
Vote dan coment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio dan Gia
Teen FictionGia dan Gio adalah sepasang sahabat. Sahabat dari kecil hingga sekarang. Mereka melewati siklus sahabat yang berarti. Makan, kerjain tugas, belajar bahkan bermain pun bersama. Suatu hari persahabatan itu dipertanyakan. Apa ini sahabat atau cinta ? S...