Di sekolah
Motor Gio masuk ke area sekolah. Semua cewek menatap Gio kagum. Beberapa lagi menatap Gia yang di bonceng Gio. Ada yang marah dan ada yang tersenyum menatap mereka.
Lalu motor Gio masuk kearea parkir sekolah. Gia pun segera turun. Lalu dia melepaskan helmnya. Gio juga melepaskan helmnya. Lalu Gia memberikan helmnya ke Gio. Gia pun merapikan rambutnya. Gio turun dari motornya. Setelah itu, mereka pun mulai jalan beriringan menuju kelas.
Selama mereka jalan di koridor sekolah. Mereka saling bercanda. Semua menatap mereka iri. Karena Gia yang bisa bersama Gio.
Lalu Gio pun membuka kuncir rambut Gia. Gio segera pergi menuju kelasnya. Gia lantas mengejar Gio. Dan jadilah kejar mengejar ala Gia dan Gio.
Setelah sampai di kelas mereka. Gia berhasil menangkap tas Gio dari belakang. Gia langsung menendang kaki Gio. Gio pun terjatuh. Lalu Gia mengambil kuncir rambutnya itu. Dia langsung mengikat rambutnya. Gio pun masih meringis menatap Gia. Gia segera duduk di kursinya. Gio pun melakukan hal yang sama.
Gio menatap Gia marah sambil masih mengelus kakinya yang sakit.
"Eh.. Gia. Sakit kaki gue tau!" ucap Gio.
"Siapa suruh jail? Tuh rasain." jawab Gia.
"Yaelah... cuma becanda kali. Serius amat nendangnya. Sakit loh." ucap Gio.
"Bodo amat." jawab Gia.
Gio pun gemas dengan Gia. Lalu dia terus mengelus kakinya yang sakit.
Dila menatap mereka sambil tersenyum. Dila ini duduk di samping meja mereka. Gia pun menatap Dila. Dila langsung memalingkan pandangan ke buku yang ada di depannya.
"Udah deh, Dila. Lo ketawa tadikan?" tanya Gia.
"Ya... habisnya kalian itu lucu. Gue jadi tertawa." jawabnya sambil tersenyum.
Gia mengerti. Tiba tiba Gio menatap Dila.
"Oh... jadi loh seneng gitu gue tersiksa." ucap Gio.
"Biasa aja kali. Kalian lebih mirip orang pacaran dari pada sahabatan." ucap Dila lagi.
Gio pun menatap Dila sambil melotot. Sedangkan Gia hanya tertawa.
"Aduh... Dila gini ya tipenya gue sama Gio itu beda. Jadi... kita gak mungkin pacaran. Paham." ucap Gia.
Dila cuma menganggukkan kepalanya. Dia paham. Gia pun mulai membuka bukunya. Gio hanya menatap mereka datar. Lalu tak lama bel pun berbunyi.
###
Di kantin
Gia, Gio dan Dila sedang menikmati makanan mereka. Mereka pun asyik menyantap makanan mereka.
Tiba tiba mereka mendengar suara bising yang menggosip. Mereka sontak memandang ke arah yang murid lihat. Dan mereka melihat sekelompok geng orang yang cantik lewat.
Geng itu diisi oleh orang orang yang cantik-cantik. Bak model papan atas. Dan ketuanya adalah... Tiwi.
Tiwi adalah cewek yang cantik. Kulit putih, mata yang indah, wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang kurus dan tinggi. Semua lelaki menggilai dia. Dia adalah the most wanted sekolah. Pokoknya di mata semua orang dia sempurna.
Gia menatap Gio yang tersenyum pada Tiwi. Dan Tiwi pun membalasnya sambil tersenyum. Gio tertawa pelan. Gia seketika melihatnya merinding. Lalu dia menatap Dila. Bahkan Dila yang wanita saja terpesona sama Tiwi. Dia cuma bisa bengong menatap cantiknya Tiwi. Gia lantas menggelengkan kepalanya.
Gia melihat Tiwi yang menghampiri meja mereka. Gio pun tersenyum menggoda. Gia hanya menatapnya datar. Lalu Tiwi sampai didepan Gio. Dia tersenyum cantik. Kemudian dia berbicara,
"Hai.. Gio. Kita ketemu lagi. Oh ya kamu latihan hari ini?" ucap Tiwi.
"Ya. Mau nonton?"
"Ya. Nanti aku nonton. Yaudah kalau gitu. Bye, Gio." ucapnya.
Lalu Tiwi meninggalkan meja mereka. Gia pun hanya menatap mereka. Lalu tatapannya jatuh ke arah Gio. Gio pun menatap Gia.
"Oh... lo suka gitu sama tuh cewek. Siapa namanya? Gue lupa." ucap Gia sambil berpikir.
"Namanya Tiwi." ucap Dila tiba tiba. "Ah... dia cantik banget ya. Baru kali ini gue lihat dia dari dekat. Cantiknya." ucapnya kagum.
"Cantik!" ucap Gia.
"Ya jelas lah." ucap Gio sambil meminum minumannya.
Gia pun menatap Gio lagi. "Jadi... dia..." ucapan Gia terpotong kala Gio yang meneruskan.
"Dia gebetan gue." jawab Gio.
Gia sontak melotot ke arah Gio. Gio hanya memandangnya biasa saja. Gia menghembuskan nafasnya.
"Lo tau, dia itu the most wanted sekolah ini. Dan banyak juga yang suka dia. Gue juga denger denger kalo dia itu... playgirl." ucap Gia.
Gio pun memandang Gia. Lalu dia berbicara,
"Itukan kata orang. Belum tentu begitu." jawab Gio.
"Tapi.. Gio..." ucap Gia memperingatkan.
"Udahlah Gia, ini masalah gue. Jadi biar gue yang tangani. Oke." ucap Gio santai.
Gia pun terdiam. Gio ini keras kepala. Kalau sudah ada maunya pasti dikejar. Gia hanya bisa berdoa yang terbaik.
###
Vote dan coment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio dan Gia
Teen FictionGia dan Gio adalah sepasang sahabat. Sahabat dari kecil hingga sekarang. Mereka melewati siklus sahabat yang berarti. Makan, kerjain tugas, belajar bahkan bermain pun bersama. Suatu hari persahabatan itu dipertanyakan. Apa ini sahabat atau cinta ? S...