Ch 2

6K 354 6
                                    

Karena masa lalu ngga akan pernah menang.

•°•

"LO?" Lelaki yang dipanggil hanya tersenyum.

"Ngapain lo ada disini?" Tanya Resya yang mengambil tissue lalu membersihkan air yang disemburkannya tadi.

"Emang gue ngga boleh ada disini ? Ini kan rumah gue juga,"

"Bukannya cuman daddy yang pulang?"

"Mommy pengen gue pulang juga. Jadi gue sekarang ada disini bertemu dengan adik tercantikku,"

Resya bergidik ngeri mendengarnya, ya itu abang Resya.

Revino Satria Abigail, panggilan kesayangan Resya yaitu Bang Sat. Walaupun Revino suka kesal dengan panggilan kesayangan adiknya itu.

"Mana mommy sama daddy?"

Revino mengedikkan bahunya,
"Ngga tau tadi sih bilangnya mau keluar. Quality time kali,"

"Ihhh padahal gue kangen daddy,"

"Lo ngga kangen abang ketjeh lo ini?"

"Ogah banget gue kangenin lo Bang Sat,"

"Eh lo kalau ngomong ya,"

"Lah emang gue salah ngomong? Mau gue panggil lo bang SATria kek atau bang Revino. Like-like gue ya,"

Revino hanya menggelengkan kepalanya, adiknya memang selalu membuatnya naik darah. Tapi, hal itu yang membuatnya rindu pada rumah.

"Udah ah gue pengen mandi," Resya melenggang pergi ke lantai dua yaitu kamarnya.

Selesai mandi, Resya keluar menggunakan bathrobe. Membuka lemari pakaiannya dan mencari baju yang akan dipakainya sekarang. Tangannya berhenti ketika melihat sweater biru, Milik Alvero.

"Ver mobil lo dingin banget sih. Ac nya matiin ya,"

"Jangan Alana, panas gue ntar,"

"Tapi guenya kedinginan nyet,"

Alvero membuka sweater yang dipakainya lalu memakaikannya ke Resya. Lelaki itu mengambil tangan Resya, dan benar saja Resya kedinginan terbukti dengan tangannya yang terasa dingin membeku. Cuacanya memang sedang mendung di Bandung. Jadi hawanya terasa dingin sekali.

Alvero meniup-niup tangan Resya lalu menggosokan keduanya.

"Masih dingin ngga?"

Resya yang sedari tadi melamun akhirnya tersadar.

"Eh udah ngga. Hehehe..." Resya tersenyum bahagia.

Alvero juga tersenyum sembari mengacak rambut Resya.

Resya langsung menghapus air mata yang jatuh, "Padahal gue sayang banget sama lo ver," Ucap Resya pelan.

Resya mengambil pakaiannya lalu memakainya dan segera turun kebawah.

"Resya," Suara yang dirindukannya memanggil Resya.

"Daddyyy!!" Resya berlari memeluk daddy nya yang sedang duduk diruang tamu bersama dengan Revino.

"Bagaimana keadaan putri daddy ini?" Daddynya mengusap kepala Resya sayang.

"Baik as always," Daddynya tersenyum mendengarnya.

"Manja banget lo jadi anak," Ucap Revino tiba-tiba.

"Iri aja lo kingkong,"

"Eh jangan samain gue sama kingkong, curut. Badan gue bagus gini dibilang kingkong,"

BROKEN PIECES [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang