Hello and welcome~
Sebelumnya ada sedikit rules dalam setiap cerita-ceritaku, dimana untuk budayain vote dulu sebelum membaca. Kalo udah langganan sih pasti hafal kata-kata itu selalu jadi header stories aku wkwkwk..Cerita ini kalo sadar punya cast yang berbeda dan aku ganti castnya disini dengan Min Gyu.
Jadi, hope u guys enjoy it~
Happy reading~
Rasa penasaran adalah satu hal yang hampir membuat seluruh harimu tersita hanya untuk memikirkannya. Rasa ingin tahu yang membuatku ingin segera menyelesaikan segalanya dan membuat semuanya merasa lega. Rahasia yang tak mampu kutanyakan dan kucari jawabannya selain kutanyakan kepada orang yang bersangkutan, tapi rasa penasaran itu bisa menjadi ketakutan terbesarku.
Apa yang akan terjadi setelah aku mengetahui segalanya?
Apa semua akan tetap berjalan normal seperti biasanya?
Ya, perubahan menjadi ketakutan terbesarku selanjutnya. Jika semua berubah maka aku perlu beradaptasi lagi dengan segala kemungkinan yang akan terjadi baik itu akan menjadi membaik ataukah memburuk.
Bagaimana rasanya ketika kau berada dalam keadaan rasa penasaran yang sudah di ujung tanduk sampai kau ingin segera menyelesaikan segalanya. Saat ini juga rasanya aku ingin meledak ketika rasa penasaranku tetap saja belum terjawab.
"Hae Jeong"
Semua yang kupikirkan mendadak menghilang ketika aku sedang duduk di pinggir pantai memikirkan segalanya dan seseorang menginerupsi kegiatanku. Ini dia pelaku yang membuat rasa penasaranku semakin hari semakin membuncah, tetapi sekali lagi ketakutan terbesarku menghalanginya.
"Hai, Min Gyu"
Kulihat dirinya yang berjalan ke arahku dan mendudukan dirinya di sisiku. Mataku tersita hanya untuk melihat dirinya, seorang pria yang tak sanggup untuk kupalingkan baik dari pikiran ataupun hatiku. Rasa getaran yang terus membuncah karena dirinya terus kurasakan, terlebih rasa itu semakin terasa ketika dirinya semakin dekat dengan diriku.
Bahkan ketika tangan ini menyentuhnya tak bisa kupungkiri seluruh tubuhku ingin merasakan lebih dari sekedar menyentuhnya walau hanya sejari.
"Kau belum masuk kedalam? Apa tidak dingin?"
Kini perlakuannya menginerupsi pemikiranku. Bagaimana tidak aku menahan nafas ketika dirinya menarikku mendekat ke arahnya dan melingkarkan tangan kanannya di pinggulku. Aku tak bisa menatapnya lebih lama, sungguh aku malu untuk menatapnya lebih lama. Aku tak ingin dirinya tahu bahwa aku memendam sesuatu yang lebih dari yang ia duga.
"Hmm.. nanti saja. Aku tak ingin menyia-nyiakan moment ini."
"Moment bersamaku maksudmu hmmm?"
"hah?"
Hal yang sedikit menjengkelkan seperti biasanya, ketika dirinya berhasil menggodai diriku dengan kesempatannya untuk bisa membuatku malu. Min Gyu tak akan pernah berhenti menggodaku ketika menemukan titik kelemahanku, meskipun terkadang itu menjengkelkan namun aku menyukainya.
Saat dimana aku bisa bercanda dengannya dan bisa berdua dengannya tak bisa kulupakan. Godaannya yang merasa diriku menikmati moment bersamanya adalahh benar. Aku menikmatinya, aku bahkan tak ingin menghindarinya walaupun terkadang aku mengelak untuk menahan rasa malu diriku dihadapannya.
Kalian bisa mengira terjadi sesuatu di antara kami tapi kami tak lebih dari sekedar teman. Teman yang rasanya seperti sepasang kekasih.
Kau bisa merasakan bermanja-manja seperti seorang kekasih meskipun kau tak memiliki status kekasih seseorang. Hal yang hanya bisa kulakukan dengan Min Gyu seorang. Pada awalnya hal seperti ini memberi kami keuntungan tapi pada akhirnya ini akan kembali merugikanmu, seperti yang kurasakan.
Kerugian dimana ketika dirimu yang pada awalnya hanya bermain-main dan tak memiliki perasaan apapun tapi pada akhirnya kau terjebak dalam perasaan dimana kau ingin memilikinya lebih dari seorang teman biasa.
Kau mencintainya.
Aku tak bisa mengatakan yang sesungguhnya karena kembali di awal, aku takut semua akan berubah. Segala hal yang menyenangkan berada disisinya dan dirinya yang bisa memanjaiku layaknya seorang kekasih.
Aku terlalu takut kehilangannya.
"Min Gyu..."
Matanya yang sejak tadi menatap kearah pantai itu kini menatap ke arahku, aku menatap matanya sejenak sampai pada akhirnya aku memilih membenamkan kepalaku di pundaknya dan memeluk pinggangnya erat. Kuhirup wangi tubuhnya yang pada awalnya terasa biasa saja tapi semakin lama terbiasa dengannya ini semua menjadi candu.
Kurasakan pucuk kepalaku yang dikecup olehnya. Aku menikmati setiap perlakuannya, selalu aku menikmatinya.
Tetapi, aku kembali mengingat hubungan kami dan perasaanku yang tak sanggup kuungkapkan padanya. Mengingatnya terus saja membuatku berada dalam kebimbangan, bibir ini ingin sekali mengatakan apa yang kurasakan padanya sampai hati ini juga terasa panas. Dan pada akhirnya segalanya memburam ketika aku memikirkan resiko setelah aku mengatakan segalanya.
Apa Min Gyu akan benar-benar pergi dariku?
Apa semua akan tetap seperti ini tanpa ada kejelasan?
Sungguh ini benar-benar menyesakan.
Drrt Drrrt
Getaran smartphone milik Min Gyu menginerupsi kegiatan kami. Ia melepaskan pelukanku dan beralih pada smartphone miliknya, aku masih terdiam melihatnya semua yang ia lakukan. Sampai aku menyadari sesuatu bahwa ia mendapatkan chat notification dari temannya.
Teman yang selalu membuatku penasaran dan menahan rasa semua panas di sekujur tubuhku. Kuakui aku cemburu pada temannya itu.
Teman wanitannya.
Teman yang selalu lebih sering bersama dengannya ketimbang diriku sendiri. Meskipun aku meyakinkan diriku bahwa hanya diriku yang menerima perlakuan seperti yang kurasakan tetapi dilain sisi aku juga tak bisa menampik pikiran negatif-ku.
"Sebentar ya"
Dia bangkit dari duduknya lalu berjalan menjauh dariku, ia menelepon seseorang di seberang sana dan kucurigai adalah wanita itu.
Ini adalah kerugian yang kudapatkan selanjutnya.
Kau tak bisa marah pada orang-orang yang berada di sekitarnya terlebih itu wanita. Aku tak bisa menanyakan siapa yang dekat dengannya selain aku dan aku tak bisa mengatakan aku cemburu terlebih lagi melarangnya untuk bertemu wanita lain.
Aku sadar.
Aku sangat sadar karena kami bukan dalam konteks berhubungan lebih dari seorang teman.
Kami hanya teman.
Bukan kekasih.
Ataupun berada dalam kepastian saling mencintai dan memiliki.
To be continued
by siechra (2017)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Oh Boy || Kim Min Gyu
Fanfic[Completed] "Boy Oh Boy, Tell me that you love me. Why you never ever show me. Why you're mean, You're always breaking my heart" (Alexandra Stan - Boy oh Boy) "Bagaimana aku bisa mendeskripsikan hubungan kami yang begitu merumitkan ini." "Perubaha...