Bagian 1

12.9K 352 4
                                    

"Ayah.. Semoga kau tenang di surga.. Aku akan selalu merindukan mu.." ucap seorang wanita bersurai merah muda sambil menangis. "ayo kita pulang.." ajak seorang pria disampingnya. Wanita itu hanya mengangguk dan berjalan mengikuti pria yg kini tengah memeluknya.

Berbeda dg keadaan di rumah bergaya jepang klasik itu. Dua wanita berbeda usia itu telah tertawa bahagia. "akhirnya.. Tua bangka itu mati juga.sekarang kita bebas, sayang.. " Ucap seorang wanita bersurai pirang diselingi tawa. "kau benar, Bu. Sekarang rumah ini menjadi milik kita." ucap perempuan yg tak lain adalah putrinya.

Suara derap kaki terdengar memasuki rumah itu. "kami pulang.." ucap wanita yg baru saja melewati pintu bersama pria disampingnya dan langsung masuk kekamar mereka.Dua makhluk yg sejak tadi menatap tidak suka, kini berkutat dg pikiran masing-masing.

"Sayang... "panggil seorang pria yg kini mendekati wanita yg tengah meringkuk membelakanginya." apa kau juga akan meninggalkanku, Kakashi-kun? "tanya wanita itu yg kini berbalik menatap pria yg dipanggil Kakashi itu." Sakura.. Apa yg kau bicarakan? Kita belum lama menikah. "pria yg tak lain adalah suami wanita merah jambu itu menatap heran.

"Aku tidak ingin kehilangan lagi. Ibu.. Ayah.. Aku tidak ingin kehilangan mu juga." ucap Sakura sambil menangis. Kakashi menarik istri tercintanya kedalam pelukan sayang. "justru aku yg takut kau meninggalkanku."Sakura berjengit dan langsung melepaskan pelukan suaminya." apa yg kau bicara kan?! "suara Sakura sedikit meninggi.

"Semua orang tau bagaimana wajah ku ini. Tidak seharusnya aku menikah dg wanita cantik seperti mu. Aku ibarat bumi yg menginginkan bulan." mata Kakashi sayu dan terlihat menyesal. "sekali lagi kau berkata seperti itu, jangan harap kau mengenalku lagi." Sakura berkata sungguh-sungguh.

"Aku mencintai mu melebihi apapun di dunia ini. "Kakashi membelai kedua pipi istrinya dg lembut. Perlahan,kedua bibir itu bersentuhan." jangan tinggalkan aku... "bisik Sakura. Lidah Kakashi menyapu bibir Sakura perlahan. Suara lengkuhan keluar dari bibir kecil Sakura." akan ku buat kau nendesahkan nama ku,sayang.. "Kakashi menyeringai,lalu melanjutkan aksinya.

" Oohh.. Kashihhh..."racau Sakura saat lidah Kakashi menyapu leher jenjang nya. "aahh.. Nnnhhh.. Kashihh..." satu kiss mark sudah dimilikinya akibat ulah nakal sang suami. Kakashi terus menjilat dan memberi kiss mark disetiap jangkauannya. Perlahan Kakashi merebahkan tubuh Sakura. Tangan kirinya dia gunakan untuk bertumpu dan tangan kanannya tidak mau menganggur.

Dibelainya wajah Sakura,lalu diberikan kecupan-kecupan lembut setiap incinya. Tangannya mulai meraba gundukan kenyal dan meremasnya lembut dibagian kiri. "Nnggghhh..." Sakura mulai menggeliat nikmat merasakan perlakuan Kakashi. Entah kebetulan atau kesengajaan, saat ini Sakura mengenakan dress hitam berkancing yg memudahkan Kakashi untuk menyingkirkan dress tersebut.

Kini yg terlihat hanya semburat merah dikedua pipi Sakura yg berusaha menutupi tubuhnya." Bra hitam dan celana dalam hitam. Mencoba menggoda ku, heh?"Itulah yg dipikiran Kakashi saat ini. "jangan melihatku seperti itu." ucapan Sakura membuyarkan pikiran Kakashi.

"Kira-kira apa yg tersembunyi disini? Ayo kita lihat sama-sama. "ucapan Kakashi membuat wajah Sakura semakin memerah. Apalagi benda bulat bertali itu sudah terlepas entah sejak kapan." aahh... Sayang... "Sakura keenakan saat Kakashi meremas dan menjilat puting kemerahan itu.

Setelah puas dg gundukan kenyal itu, Kakashi menurunkan jilatannya pada perut rata istrinya dan sampailah dicelana dalam yg.." kau sudah basah, sayang.. "ucap Kakashi seraya menjilat tonjolan yg terlihat ditengah-tengah vagina itu." ughhh... Aaahhh...ngghhhgghhh..."Sakura benar-benar dibuat mabuk kenikmatan saat lidah Kakashi sudah mengobrak abrik isi celana dalam itu dan sesekali memasukkan jarinya untuk menambah kenikmatan wanita merah mudanya.

Tangan Sakura meremas rambut silver Kakashi, sementara kedua kakinya dia gunakan untuk menjepit kepala silver itu agar tidak menghentikan keliatan nya. Matanya merem melek menikmati siksaan nikmat yg tiada tara. "Aahh...lebih cepat, sayang... Iyahhh... Seperti itu... Iya sayang... Aahh.. Aahh... Aahh... Aaahhhhhh...... "desahan yg sangat panjang menandakan bahwa wanita bermata emerald itu sudah sampai pada puncaknya. Sementara sang pelaku, tengah menikmati dessertnya malam ini.

Kini Sakura membalik posisi, Kakashi terlentang. Sebelumnya, Kakashi menanggalkan seluruh benang yg melekat pada tubuhnya. Dg sedikit merasa malu, Sakura menyentuh penis yg ukurannya tidak bisa dibilang kecil itu, dan mengocoknya pelan, sesekali mengulum, menjilat, mengikuti nalurinya.

Sementara sang korban, "ssshhh.. Sayang... Ssshhh.." mendesis keenakan. Sakura tidak tinggal diam, dia mempercepat kegiatannya sambil melihat raut wajah suaminya yg memejamkan mata dan terus mendesah. "ssshhh... Aaahhh... Sayang... Oohhh... Ssshhh... Oohhh... Ssshhh...Sayang... Akhuh thdakhh inghinhh kheluarh shekharangghhh.." Kakashi mencoba menstabilkan suaranya. Tapi yg didengar Sakura malah desahan kenikmatan.

Karena Sakura sedang asik sendiri, terpaksa Kakashi menghentikan kegiatan istri tercintanya. "aku tidak mau keluar sekarang, Sayang.. Aku ingin mengeluarkannya didalam mu." jelas Kakashi langsung melumat bibir tipis istrinya dan membalik posisi mereka . Setelah dirasa cukup, Sakura melebarkan kedua kakinya, mengisyaratkan Kakashi untuk memasukinya.

"Kau sudah tidak sabar ya? "tanya Kakashi sambil menggesekkan ujung penisnya ditonjolan menggoda istrinya." Ngghhh... "Sakura melenguh atas perlakuan nikmat untuknya." itadakimasu ... "ucap Kakashi bersamaan dg masuknya kejantanan itu kedalam lubang kenikmatan.

" Aahh.. Aahh.. Aahh.. "
" Sshhh... Sayang.. Kau sempit sekali.. "
" Aahh...lebih cepat Kashi.. Lebih cepat... "
" Dengan senang hati, Sayang. "
" Aahh.. Aahh.. Aahh.. Iyah.. Iyah.. Iyah seperti itu Kashi.. Lagi.. Lagi.. Lebih cepat.. Iyah.. "
" Kau menikmati milik ku, sayang? "
" Oohh.. Nikmat, Kashi... Lebih dalam, Sayang.. "
" Oohh... Sial.. Ini nikmat sekali.. "
" Lebih cepat.. Akuh.. Akuh... "
" Kita keluarkan bersama, Sayang...aahh..aahhh..aahh..."
"Aaahhhh............."

To be continued...

I Miss You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang