[ 13 ; the reasons (1) ]

2.3K 509 13
                                    

"hm... kalian mau denger siapa dulu nih? daehwi aja dulu kali ya, soalnya dia yang pertama tuh. padahal sih... gua maunya lo yang duluan, hoon." woojin yang sedang duduk bersandar pada tembok koridor itu terkekeh kecil sambil menatap jihoon.

sedangkan jihoon hanya menatap woojin dengan tajam, "sebenarnya gua bunuh kalian tuh ada alasannya. pertama, daehwi. dia tuh sebenarnya baik, sih. tapi songong, terus selalu pamerin apa-apa. kayak gua dulu punya cewe, tapi si cewek malah pilih daehwi. kenapa? YA KARENA DAEHWI ITU SONGONG YANG SELALU NGANDELIN HARTA! padahal kalau ganteng juga mendingan gua hahahah." ceritanya panjang lebar lalu menghirup kembali bubuk putih yang ia pegang dan menutup mata, menikmatinya.

"hoon, nyoung. mau denger cerita gimana daehwi bisa mati gak?"

tak ada yang menjawab, woojin membuka mata dan mengambil tali lagi di sampingnya, "ck."

ia mendekati jinyoung dan jihoon, "lo mau ngapain lagi, anjing!"

woojin tertawa layaknya orang gila dan memutar-mutar tali tersebut pada leher jinyoung dan jihoon dengan erat, dan sisa talinya ia pegang agar bisa ia tarik.

"kalo gua tanya tuh jawab, ngerti gak?!"

hening, tak ada yang menggubrisnya. woojin menarik sisa tali yang ia pegang, seperti kalung yang dipakai untuk mengikatkannya pada leher anjing. jinyoung dan jihoon menggeram, masih diam.

"BICARA GAK?!"

"i-iya"

"nah gitu dong. kalo gak mau diperlakuin kayak anjing ya jangan jadi anjing."

"woojin bangsat" gumam jihoon.

woojin tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya dan menggoreskan pisau lipatnya pada pipi gembul jihoon yang mulai mengurus.

"argh-"

"makanya, jangan bandel."

selesai menggores pipi saudaranya sendiri membentuk ( x ) ia kembali menyandar dan sambil menghirup bubuk putihnya, tanpa memperdulikan darah yang mengucur deras telah mengotori lantai.

"jadi, guys. daehwi tuh sebenarnya bego. di depan ada bahaya kok gak tau. ckckck katanya anak olimpiade.

mumpung gua baik, gua ceritain aja ya."








flashback on.

saat jinyoung keluar dari ruangan, sebenarnya woojin pun keluar, namun tak ada yang menyadarinya. disinilah letak keberuntungannya.

ia keluar sekitar 7 menit. namun dalam 7 menit itu ia berhasil masuk ke ruangan bu tiffany, "eh, wooj-" woojin memukul tengkuknya dan membuat gurunya itu pingsan.

ia membawa gurunya ke dalam penyimpanan alat kebersihan, tak lupa diiikat kaki, tangan, serta mulutnya disumpal.

sengaja ia tak membunuhnya, karena ia punya rencana sendiri untuk gurunya.

ia menutup ruang alat kebersihan itu dan segera memasang tali bening di koridor kelas 10 beserta 6 jarum yang diujung bagian tajamnya diberi racun.

woojin berlari dan masuk diam-diam ke dalam kelas. ternyata ketiga temannya sedang tidur, ia bernafas lega.

jihoon yang pertama bangun itu melihat woojin, "lo darimana?"

"Lah gua gak kemana-mana dah. gua tadi disini doang, memenuhi asupan."

"drugs?"

"hooh." dan bodohnya jihoon percaya begitu saja.

saat semuanya bangun, daehwi pun bertanya pada yang lain mengapa jinyoung belum datang.

saat itu pula jinyoung datang tergesa-gesa dengan berita bahwa bu tiffany tidak ada, dalam artian hilang.

woojin berlari duluan lewat koridor ruang seni serta teman-temannya mengikuti.

rencana woojin berjalan mulus, mereka pun ingin kembali ke kelas melewati koridor kelas 10. woojin tersenyum samar saat jihoon berjalan di depan.

namun, na'as malah daehwi yang mati karena berjalan duluan.

---

a/n;

kalo kalian bingung tempat sama koridor nya gitu, nih gambarnya. semoga kalian ngerti ya. kalo nggak, nanya aja!

 kalo nggak, nanya aja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
punishment [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang