[ 18 ; finish ]

3.4K 545 130
                                    

woojin berjalan menyusuri koridor untuk ke tempat ke bu tiffany tadi. sambil memutar-mutar pisau lipatnya, ia melewati mayat jinyoung begitu saja, bahkan sempat menendang kecil kepalanya.

melihat gurunya yang masih belum sadarkan diri, ia berjongkok dan mengecek nadi gurunya itu.

"masih hidup." gumamnya lalu duduk menatapi gurunya.

ia melihat setitik cahaya kecil dari saku jas yang digunakan miss tiffany, woojin mengernyitkan dahi heran lalu mengambil benda itu.

ternyata handphone milik gurunya.

woojin terkekeh dan tersenyum miring. ia mengiris sedikit lehernya dan mengeluarkan darah segar,

"ahhh..."

selesai dengan dirinya, kini ia beralih lagi pada gurunya dan menusuk sedikit pergelangan tangan gurunya tersebut.

bu tiffany sempat menarik nafas dalam, lalu selanjutnya nafasnya berhenti. woojin mengeceknya kembali dan tersenyum puas.

ia mengambil hape milik bu tiffany dan melihat jam nya, "05.30 pagi, pas."

woojin kini membuka hape milik bu tiffany yang ternyata tidak di password dan menekan beberapa tombol.




























"ha— halo? polisi? pa— pak tol— tolong terjadi pembunuhan di sekolah saya! tep— tepatnya di 101 HIGH SCHOOL!"

























"HOT NEWS! terjadi pembunuhan pada keempat siswa laki-laki dan seorang guru wanita di 101 HIGH SCHOOL. beruntung masih ada satu orang yang selamat. setelah di telusuri lebih lanjut ternyata guru wanita mereka sendiri yang membunuh mereka dengan alasan ingin menghukum. salah satu muridnya, yang bermarga park ini sungguh terpukul dengan kehilangan keempat sahabatnya. berikut, wawancara dengan saudara park woojin mengenai pembunuhan di 101 HIGH SCHOOL."





















"saudara park woojin, apakah betul bahwa pembunuhnya merupakan guru anda sendiri?"

"be— betul."

"lalu, bagaimana ia bisa meninggal dan anda bisa selamat saat semua teman anda yang lain dibunuh dengan kejam?"

"sa— saya melawannya. sa— saat ingin menusuk leher saya, saya membelokkan pisaunya. maka dari itu jadi menusuk tangan guru saya sendiri."


"lalu apakah anda tahu bahwa cctv sekolah anda ini mati? sebab polisi jadi susah untuk menyelesaikan kasusnya."



"se— serius? saya tidak menyangka bu tiff akan berbuat sejauh itu... bahkan sampai teringat detailnya sekalipun. sah— sahabat saya..."


"baiklah, sepertinya anda masih trauma. sampai sini saja, semoga saudara park woojin serta keluarga korban yang lain diberi ketabahan. minggu, 27 agustus 2017, saya, reporter ong seongwoo melaporkan dari tempat kejadian."





























"hah. capek juga sandiwara depan camera, tapi bunuh orangnya enak hehe."
























END.






















a/n;

yeaaay! tamat yeorobun! hihiw aku senang kiw.

happy weekend!

btw ada yang bingung atau merasa tergantung dengan endingnya? hehe itu saya serahkan dengan imajinasi kalian.

iya aku tau kok endingnya gak memuaskan hehehe (( apaan memuaskan anjeng ))

gausah dipikirin banget, okay? it's just fanfic.

pokoknya, aku mau ngucapin terimakasih buat kalian semua yang baca, vote, comment, semuanya dah!

karena kalian readersnya sampe 3k huhu aku terharu gak nyangka kalo ada yang baca dan bakal sebanyak itu!

udahlah, karena aku gak pinter berkata-kata intinya makasih huhu aku sayang kalian💓💓💓

udah ah, aku bacot banget ya hehe.

SATU LAGI!

ayoo temenan :( demi apa di dunia oren ini aku gak punya temen :(

tukeran ig? line? wa? twt? ayoooo jadi temen aku hehe tp maaf ya kalo real typing aku gak bakal kayak uke gini.
(╥_╥)(╥_╥)(╥_╥)(╥_╥)

CYAAAAAAAA WKWKWKWK DADAH GUYS LOVE YOU SOOO MAACHHHHH~

dae daengkyuuuu♥♥♥♥♥♥♥♥

punishment [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang