Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Selamat pagi, Tuan Pemalas!"
Kedatangannya disambut hangat oleh Floch yang sedang membawa setumpuk berkas. Hanya dengan melihatnya saja, Eren sudah dibuat lelah.
"Bagaimana dengan kabarmu beberapa hari ini? Tampaknya sangat sibuk sampai kau tidak sempat untuk mengabariku"
"Floch, jangan bertanya apapun dulu! Kepalaku akan kembali pusing"
"Apanya yang pusing? Jangan membuat alasan!"
"I have a fever, Floch!Just because of my babygirl, i came here to attend that fuckin' meeting"
"Wait? What! Babygirl?"
Tanpa memikirkan Floch yang kebingungan disana, Eren sudah menyandarkan diri pada kursi kerjanya dan berniat untuk tidur sebentar.
Tangannya mengurut pelan kedua alis miliknya seraya memejamkan mata. Entah kenapa, ketika tidak sedang bersama (Name) maka pusing pada kepalanya akan kembali begitu saja.
"Hei, kau mulai bermain-main dengan para gadis rupanya. Apa kau ingin mengikuti jejak kakakmu?"
"Shut up, i'm trying to sleep"
"Tell me about your babygirl! How does she look? Or how did you two meet for the first time?"
"Bukan urusanmu!"
Floch memutar mata sebelum meneguk kopinya dan mulai membereskan beberapa kertas disana. Baru kali ini dia mendengar bahwa Eren membicarakan tentang wanita. Biasanya pria itu tidak pernah lepas dari yang namanya saham, kerja sama perusahaan dan juga alkohol.
"Menurutmu—bagaimana kalau aku membeli sebuah toko donat lokal?"
"Toko donat? Bukannya kau tidak suka dengan makanan manis, ya?"
Eren mengacak rambutnya frustrasi, "But there's a sweetie that i want to fuck so badly!"
"Kau sudah gila, begitu juga dengan seluruh anggota keluargamu" Floch menggelengkan kepalanya pelan, merasa prihatin dengan rekan kerjanya tersebut.
Jika dilihat, baru kali ini Eren bertingkah laku aneh seperti itu. Bahkan Floch tidak pernah berpikir kalau Eren akan mendapatkan atau memiliki seorang pacar karena pria itu yang membosankan.
Setiap harinya dia selalu memikirkan pekerjaan yang belum selesai ditambah lagi dengan sosok Grisha yang terus menerus menghantuinya. Maka dari itu Eren selalu kabur dari rumah karena dia yang tidak ingin bertemu dengan ayahnya.
