Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Selamat pag—ASTAGA! Apa kau baik-baik saja?!"
Kedatangannya disambut dengan teriakan heboh dari Jean. Pria itu mengecek dari atas kepala sampai ujung kaki (Name) dengan tatapan khawatir.
"Jean, ini masih pagi buta dan kau sudah berisik"
"Apa?! Aku mencemaskanmu, Bodoh! Lihat!"
Tangan Jean memegangi leher serta sudut bibir gadis itu yang tampak seperti lebam. Ditambah lagi kantong mata (Name) yang sangat jelas tercetak di wajahnya.
"Kau dipukuli seseorang, hmm? Aku akan menghabisi mereka!"
"Tidak! Astaga, ini sebenarnya—bukan apa-apa! Kau tidak perlu khawatir tentang ini, Jean"
"Aku tidak akan membiarkan seseorang menyakitimu!"
(Name) memutar kedua bola matanya ketika Jean sudah memeluknya dengan sangat erat.
"Tumben sekali kau bertingkah laku seolah-olah aku akan hilang dari dunia ini"
"Jika kau mati maka siapa yang harus aku telepon ketika aku sedang mabuk?"
"Kenapa kau selalu menelponku ketika kau sedang mabuk, hah?"
"Ya, karena aku membutuhkanmu"
"Untuk apa?"
"Melakukan se—AKHHH!!"
Setelah memukul Jean, gadis itu langsung menuju meja kasir dan mulai membuka satu persatu kemasan yang berisi uang kecil untuk kembalian nanti.
Otaknya sedang tidak ingin diisi dengan candaan kotor pada pagi hari ini.
"Damn, why did he make a hickey around my neck"
Gadis itu bergumam sekaligus merutuki perbuatan Eren. Tubuhnya dipenuhi tanda merah keunguan ditambah lagi dengan bibirnya yang terluka dan terasa sangat sakit.
They made out last night.
Bodoh, (Name) membatin seraya mengurut dahinya. Hanya karena pesona dari pria bernama Eren Yeager, dinding pertahanannya dibuat hancur dengan mudah begitu saja.
Baru kali ini dia menyetujui ajakan dari seorang pria untuk menyentuhnya bahkan mendaratkan bibir di setiap inci tubuhnya.
