𝟏𝟎 | 𝐏𝐫𝐨𝐩𝐨𝐬𝐚𝐥

3.9K 389 47
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



• • •

"So—Mr. Icy took you last night?"

Ucapan Pieck barusan sukses membuat Annie tersedak, espresso yang akan dia teguk itu kembali keluar dari dalam mulutnya.

Semalaman (Name) terus menerus membicarakan sosok Levi Ackerman kepada dua temannya tersebut lewat telepon. Mulai dari cara pria itu berbicara, obrolan singkat mereka selama perjalanan, bahkan dia masih ingat dengan aroma parfum dari Levi.

Karena pria itu mengendarai motor dengan kecepatan cukup tinggi, mau tak mau (Name) harus memeluk erat tubuh Levi. Daripada harus kehilangan nyawa karena jatuh terhempas, lebih baik dia merelakan dadanya bersentuhan dengan punggung milik pria tersebut selama berada diperjalanan.

"Seriously? Levi Ackerman? Kau berkencan dengan dia?" Annie dibuat penasaran.

"Tentu saja tidak! Mana mungkin aku mengencani dua pria sekaligus"

"W-wait?! Dua pria sekaligus? Kau sedang berkencan dengan seseorang rupanya? Kenapa tidak memberitahu kami!"

"Tsk! Apa kalian lupa dengan pria yang terus-terusan memperhatikanku di bar malam itu?"

"Which one? You are a bitch so anyone can stare at you and we can't remember all of them"

(Name) menatap tajam Annie yang sudah terkikik geli di kursinya, "Eren Yeager, remember him? And yeah i kinda date him now"

"Oh, shit! I think he's a bad guy who just wants to squeeze your boobs for fun"

"Annie, what the actual fuck?"

Pieck mengerutkan dahi, "Kinda? What do you mean by that? Are you really dating him as a girlfriend or a sneaky link?"

"Worse"

Pieck dan Annie bertatapan satu sama lain sebelum kompak memicingkan mata mereka kepada (Name) yang tengah mengusap tengkuk lehernya. Entah kenapa gadis itu tidak terdengar seperti biasanya. Mereka juga sempat bingung karena (Name) menolak mentah-mentah untuk diajak ke bar dengan alasan bosan dan menyarankan pergi ke kedai kopi sebagai gantinya.

(Name) mengambil nafas dalam-dalam. Inilah waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya, dia sudah siap untuk menerima seluruh pertanyaan yang akan dilemparkan oleh kedua temannya itu. Bahkan umpatan sekalipun.

Gadis itu menunjukkan cincin pada jari manis kirinya.

"I am his fiancé"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙖𝙣𝙩𝙞𝙙𝙤𝙩𝙚  | eren yeagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang