Hari ini Jiyeon merasa bahagia karna Ayahnya sedikit lebih berubah dari sikap sebelumnya tak lagi mendiamkan nya bahkan pria tua itu kini mengajak putrinya untuk pergi makan malam bersama, Jiyeon tak percaya dengan apa yang diucapkan Ayahnya yang mengajak dirinya untuk makan malam bersama diluar. ini sesuatu yang aneh tak biasanya Ayahnya bersikap semanis ini padanya. Ayahnya akan lebih memilih makan dalam diam dimeja makan meski didepannya ia makan dengan putrinya. tapi Jiyeon tak mau berfikiran buruk akan hal itu yang terpenting sekarang dirinya bahagia Ayahnya bersikap manis padanya hari ini.
Dengan sedikit berdandan Jiyeon bersiap untuk pergi makan malam bersama ayahnya.
"Kau sudah siap nak,?"
"Sudah Yah,"
"Baiklah ayo kita berangkat sekarang"
Jiyeon dan Ayahnya pun pergi menaiki taxi untuk menuju restoran yang akan mereka tuju. disepanjang perjalanan Jiyeon terus tersenyum melihat wajah ayahnya yang terlihat lebih cerah tak seperti biasanya yang pemurung. tak lama taxi yang mereka tumpangi sampai disebuah restoran yang cukup mewah bahkan Jiyeon melihatnya bingung, apa Ayahnya tak salah tempat.? mereka bukan orang kaya yang menghabiskan uang ratusan ribu hanya untuk makanan kecil tak mengenyangkan. Jiyeon semakin bingung sekarang dengan sikap Ayahnya. namun ia simpan rasa ingin tahunya, ia lebih memilih untuk memendamnya didalam hati.
Kakinya melangkah memasuki restoran mewah itu mengikuti langkah Ayahnya. sampai dirinya sampai disebuah meja besar yang bisa untuk ditempati satu keluarga. kenapa Ayahnya tidak memilih tempat yang hanya untuknya berdua bahkan masih banyak meja yang kosong untuk duduk berdua tapi kenapa Ayahnya lebih memilih meja yang bisa ditempati satu keluarga. Jiyeon masih diam tak bicara sebelum Ayahnya menjelaskan nanti."Duduklah dulu, sebentar lagi mereka pasti akan sampai. "
"Mereka siapa Yah,?. " Jiyeon benar-benar tak tahu orang yang dimaksud Ayahnya.
"Itu mereka sudah datang. "
Jiyeon menengok arah dimana Ayahnya menunjukan orang yang sedang berjalan kearahnya. Jiyeon bisa melihat kalau bukan hanya satu orang yang berjalan kearahnya melainkan tiga orang."Maaf kami sedikit terlambat apa kalian sudah menunggu lama.?. " ucap pria yang kisaran berumur lima puluh tahun.
"Tidak, kami juga baru sampai" jawab tuan Park.
"Apa ini putrimu.?"
"Ya dia puriku Park Jiyeon. "
Jiyeon tersenyum sedikit membungkuk memperkenalkan dirinya."Jiyeon benar-benar cantik bukan begitu Minho-yaa... " puji wanita yang kini sudah duduk dihadapan Jiyeon.
"Ya dia cantik. " jawab Minho kikuk. Jiyeon semakin dibuat bingung dengan acara makan malamnya Jiyeon fikir hanya dirinya dan Ayahnya saja. tapi ternyata ada orang lain yang bergabung dengannya untuk makan malam bersamanya. Jiyeon baru tahu kalau tuan Choi adalah teman dekat ayahnya dulu sewaktu Ayahnya masih bersekolah. Jiyeon menikmati makan malamnya dengan sedikit tak nyaman karna sedari tadi putra dari Tuan Choi melirik kearahnya sedangkan Ayahnya sudah larut dalam obrolannya dengan Tuan Choi Jiyeon merasa terabaikan sekarang. tapi Jiyeon melihat Ayahnya yang tertawa bahagia bercanda dengan tuan Choi hatinya mengahangat tak pernah ia melihat ayahnya tertawa selepas itu.
"Baiklah kita katakan sekarang maksud dari acara makan malam ini. " ucap Tuan Park.
"Jiyeon-ahh... kau mau kan menikah dengan Minho.?. " ucap Tuan Park pada putrinya, Jiyeon seketika melebarkan matanya dengan apa yang diucapkan Ayahnya. Menikah.? ayahnya bermaksud menjodohkan dirinya dengan putra temannya.
"A-Ayah apa maksudmu berbicara seperti itu.? "
"Jiyeon-ahh... bukan kah Minho pria yang baik.? Ayah ingin kau menikah dengan Minho Putra Tuan Choi" seulas senyum Tuan Park pancarkan. Jiyeon tak tahu harus menerimanya atau menolak. tapi Jiyeon tak mau membuat senyum ayahnya hilang dengan menolak perjodohan ini. tapi Jiyeon juga tak bisa menerima perjodohan ini begitu saja. dirinya tak mengenal baik pria bernama Choi Minho itu lalu bagaimana ia akan menikah kalau dirinya saja tak kenal apalagi cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
" Ibu Untuk Myungji "
FanfictionMyungsoo seorang duda beranak satu, putrinya meminta seseorang yang baru dikenalnya untuk menjadi ibunya dikarenakan memiliki wajah yang sangat mirip dengan mendiang ibunya. Park Jiyeon gadis berumur 23 tahun hari-harinya tak ada yang spesial, hany...