Tuk jadi milikku, ku ingin engkau mampu
Ku ingin engkau selalu bisa
Temani diriku sampai akhir hayatku
Meskipun itu hanya terucap dari mulutmu
.
.
.
.
.
.
.
.Author POV
Malam harinya setelah makan malam Ovi memilih untuk belajar. Ia memilih pelajaran Bahasa Indonesia yang materinya pembuatan puisi. Karena emang Ovi suka membuat puisi, puisi dengan rangkaian kata yang indah. Puisi yang memiliki arti yang dalam. Puisi yang mengisahkan kehidupannya.
Rasa besar yang menjelma dalam jiwa
Indah hati yang membawa kebahagiaan
Seakan mampu menjadikan bumi tetap bersama langit
Kelembutan darinya yang amat sangat mengagumkan
Inginku selalu menjaga nya bersama deras hujanWalaupun rasa ini tak pantas
Atau pun raga ini tak seperti hembusan angin yang alami
Lilitan bara api selalu mengekor di sini
Ini yang ku sebut sebuah kehidupan
Didalamnya tak pernah ada sebuah ketulusanSeperti itulah puisi yang tertulis indah sebagai coretan di atas kertas milik Ovi sekarang.
Tes.
Entah mengapa tiba tiba saja airmata Ovi yang ia tahan sejak ia menulis puisi berhasil lolos. Sejak tadi matanya memerah, dadanya sangat sesak.Disekolah Ovi bisa jadi siswi yang tertawa riang ketika mengetahui jam pelajaran killer tidak ada gurunya. Atau jam pelajaran jadi Free karena ada rapat guru guru.Tapi saat sampai dirumah, Ovi benar benar bisa berubah jadi orang yang pendiem, cuek, pemarah.
Disaat semua orang memiliki asumsi kalau rumah adalah tempat untuk pulang. Namun tidak untuk Ovi. Baginya rumah adalah siksa dunia. Rumah yang ngga pernah ada rasa kebahagiaan.
Ovi POV
Kenapa Tuhan tak pernah adil kepadaku? Mengapa Tuhan membuat orang yang tulus mencintai ku pergi disaat aku juga mencintainya?
Entah karena apa, saat dadaku mulai sesak . Otakku selalu bekerja, dan berhasil membuatku mengingat segala hal di masalaluku. Masalalu yang orang lain tak pernah tau.
"Aku tau Tuhan itu adil. Tuhan juga gak bakalan rela aku disikitin terus sama kamu. Tuhan mungkin ingin memberikan kamu seseorang yang lebih dari aku buat hidup sama kamu" ucapnya yang masih menatap lurus kedepan
Aku masih menatapnya sendu, aku tau perasaan nya. Sakit sangat sakit.
"Maafin aku. Aku yang ga pantes buat kamu. Kamu tahu.. Aku .. Aku takut kamu pergi ninggalin aku. Aku .. Aku masih sayang sama kamu." jawabku dengan senggukan.
"tapi Tuhan gak adil . kenapa dulu Tuhan gak kasih tau aku kalo kamu bener bener sayang sama aku? Aku bodoh ya udah ga sadar sama perasaan kamu ke aku.. Hiks" lanjut ku.
Airmata semakin deras meluncur bebas dari kelopak mataku. Dadaku sangat sesak mengingat kebenaran itu. Rasanya aku menjadi manusia paling bodoh karena menyia nyiakannya.
Hening
Aku menyeka airmataku yang masih mengalir..
Tiba tiba handphone ku bergetar dan muncul notifikasi dilayar ituNew Message
085238912xxx
Hai. Aku Leo.
Km lg apa?Leo? Kak Leo kirimin aku pesan cuman mau nanya aku lagi apa? Gak salah liat kan aku? Tunggu kenapa dia bisa dapet nomor hape aku? Siapa coba yang ngasih. Ihh bikin eilfeel . terus aku bales atau nggak? Bikin bingung ihh. Mau balas males, ga bales sombong. Balas aja kali ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Remember? (HIATUS)
Teen FictionRank 7 - #Balikan (28/05/2018) Rank 8 - #mantanterindah (30/05/2018) Rank 17 - #kangen (28/05/2018) Rank 20 - #Music (28/05/2018) Rank 20 - #rizky (28/05/2018) Andai saja kau tahu Aku disini mencintaimu Dengan sederhana Tanpa pernah banyak meminta K...