The Chase

4K 328 4
                                    

Seorang lelaki manis tersenyum kepada lelaki yang berada disampingnya. "Apakah kau menggunakan bus setiap harinya Seokmin-ah?" Tanya lelaki manis itu.

Seokmin, lelaki yang diberi pertanyaan, hanya memandang lelaki manis tersebut. Beberapa detik berlalu, ia menjawab pertanyaan lelaki manis tesebut.

"Iya Jisoo Hyung."

"Yosh,, baiklah,, kalau begitu setiap hari kita akan pulang bersama ya!"

Seokmin sekali lagi memandang Jisoo, seniornya disekolah, ia merasa aneh. Seniornya tersebut sering sekali mendekatinya. Seperti saat ini, tiba-tiba saja seniornya duduk disampingnya. Pun disekolah, Jisoo akan duduk di meja yang sama dengannya ketika istirahat tiba. Padahal di meja tersebut berisikan dirinya dan teman-temannya. Mengapa Jisoo tidak duduk dengan teman-teman Jisoo saja?

...

Bus yang mereka naiki berhenti disebuah halte. Seokmin beranjak dari duduknya dan turun dari bus. Ia tidak berpamitan kepada Jisoo. Seokmin berjalan menuju rumahnya. Ketika diperjalanan ia merasa sedang diikuti. Seketika ia berhenti dan membalikkan badannya untuk memandang siapa yang mengikutinya.

Ketika ia membalikkan badannya, seseorang menabrak badannya. Jisoo, seniornya lah yang menabraknya.

"Eh, maafkan aku Seokmin-ah."

"Apa yang sedang kau lakukan hyung? Kau mengikuti ku?"

"T-tidak, t-tentu saja tidak."

"Benarkah?" Seokmin memicingkan matanya dan memandang aneh Jusoo. Jisoo yang dipandangi seperti semakin gugup. "Uhm,, tentu saja. Rumah berada di jalan ini."

"Mengapa aku tak percaya hyung?"

"Betul, aku tidak berbohong Seokmin-ah."

"Baiklah kalau begitu."

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Seokmin masih memikirkan apakah seniornya tersebut benar-benar tidak mengikutinya. Ia merasakan bahwa seniornya ini benar-benar lelaki aneh. Untung saja ia manis, pikir seokmin.

Seokmin menghentikan langkahnya ketika ia sudah sampai didepan rumahnya. "Hyung, aku sudah sampai, aku akan masuk ke rumah." Jisoo juga menghentikan langkahnya dan menganggukkan kepalanya.

"Eum, masuklah, rumahku sudah dekat." Seokmin pun masuk kerumahnya dan meninggalkan Jisoo yang masih memandangi Seokmin. Ketika Seokmin menutup rumahnya, ia pun berjalan kembali.

Tiba-tiba Jisoo berhenti berjalan. Sial, jalan buntu. Jisoo memikirkan bagaimana caranya ia pulang. Satu-satunya cara adalah melewati rumah Seokmin. Tidak, ia tidak mau ketahuan berbohong. Bisa malu ia. Iya, Jisoo berbohong bahwa rumahnya berada di daerah yang sama dengan seokmin. Tapi, jika ia tidak melewati rumah seokmin, ia tidak akan bisa pulang dan ibunya akan memarahinya.

Dengan terpaksa ia memutar arah dan kembali melewati rumah Seokmin. Jisoo berdoa semoga ketika ia melewati rumah lelaki yang ia suka itu, ia tidak berjumpa dengannya.

Namun sepertinya dewi fortuna benar-benar sedang tidak berpihak kepadanya. Buktinya, seokmin sedang membuka pagar rumahnya ketika Jisoo sampai didepan dirumah Seokmin. Jisoo terkejut akan kehadiran seokmin. Ia menjadi gugup. Seokmin melihat Jisoo pun merasa heran.

"Apa yang sedang kau lakukan hyung? Mengapa kau masih disini?"

"Ah,, itu,, aku ingin ke supermarket. Ibuku menitipkan sesuatu barang untuk dibeli dan aku melupakannya."

"Benarkah? Mengapa aku merasa bahwa kau sedang berbohong hyung?"

"A-aku tidak berbohong Seokmin-ah."

"Sudahlah hyung, tidak usah berbohong lagi. Aku tahu rumahmu tidak berada di daerah ini bukan?"

"I-itu,,, ehm,, maksudku,, aku tidak berniat untuk membohongimu Seokmin-ah"

"Lalu? Mengapa kau mengikuti ku dan mengatakan bahwa rumah mu berada di daerah sini."

Jisoo yang terpojok merasa ingin menangis. Ia hanya menunduk dan tidak menjawab pertanyaan Seokmin. Ia takut jika ia menjawab, ia akan menangis.

"Jika semua ini kau lakukan karena kau tertarik pada ku, maafkan aku hyung, aku tidak tertarik dengan hal yang seperti itu." Jisoo semakin menunduk mendengar jawaban Seokmin. Namun, tidak berselang lama ia mendongakkan kepalanya dengan tersenyum kembali. "Jika seperti itu, aku tidak akan menyerah Seokmin-ah."

Seokmin menggelengkan kepalanya karena tidak bisa membuat Jisoo menyerah. "Aku benar-benar tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau dengan suka, cinta, kencan dan sebaginya Hyung."

Jisoo tetap tersenyum dan menjawab dengan tegas "Aku akan membuatmu tertarik akan hal itu dan jatuh cinta kepada ku Seokmin-ah."

"Hah,,, lakukan sesuka mu saja hyung,," Seokmin menghela napas dan pergi meninggalkan Jisoo.

Fin.



Based on thai series 'secret love my lil boy'.


Green Room, 09-08-2017

Fallen Leaves • Seoksoo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang