Suasana di ruangan VVIP di sebuah Restoran mewah hening sejak lelaki paruh baya mengungkapkan tujuan utama dari acara makan malam yang sedang berlangsung.
"Kenapa kalian berdua diam? Kalian setuju bukan? Kedua pihak keluarga sudah sepakat." Ucap lelaki paruh baya.
"Aku setuju jika kau jodohkan ayah, tapi kenapa harus dengan wanita ini?" Ucap seorang lelaki yang duduk di hadapan lelaki paruh baya itu yang di ketahui sebagai ayahnya. Ia menunjuk wanita yang duduk disampingnya dengan tidak sopan.
Wanita yang ditunjuk mengeluarkan suaranya "Kau pikir aku mau dijodohkan denganmu? Jika lelaki didunia ini hanya ada kau, lebih baik aku tidak usah menikah saja."
"Heh, wanita galak. Jika kau seperti ini lelaki mana yang mau denganmu."
"Wanita mana yang mau denganmu. Senyum mu saja seperti kuda. Jelek sekali."
"Kau pikir senyum mu itu indah apa. Dasar kucing."
"Apa kau bilang? Kucing? Dasar kuda liar."
"Kucing kampung."
"KAU!!!!!!"
"APA??? KAU MARAH?? DASAR KUCING GALAK."
Keributan itu semakin menjadi dan membuat ayah lelaki itu berang. Ia memukul meja dengan kencang. "Kalian bisa diam tidak. Jangan buat keributan. Kalian sudah dewasa tapi kenapa tingkah kalian seperti anak kecil begini."
"Dia yang memulai paman." Wanita itu membela dirinya. Ia tentu saja tidak ingin disalahkan. Lelaki itu yang memulai keributan ini.
Mendengar ucapan si wanita, lelaki itu langsung menatap si wanita dengan tajam. "Kenapa aku yang kau salahkan?"
"Kau memang salah."
"Kau yang mengejekku terlebih dahulu nona."
"Tapi kau menunjukku dengan tidak sopan tuan."
Keributan masih berlanjut. Penghuni ruangan VVIP tersebut hanya diam memperhatikan mereka. Didalam ruangan itu ada ayah dan ibu dari pihak wanita, ayah dan ibu dari pihak elaki.
Para ibu yang melihat mereka hanya diam melanjutkan acara makan malam. Membiarkan dua pasang anak adam tadi meributkan hal yang tak penting. Nanti mereka juga akan berhenti jika lelah, pikir mereka.
Pun ayah dari pihak lelaki memilih diam setelah lelah untuk menghentikan keributan itu. Begitupula dengan ayah dari pihak wanita.
Dan benar saja keributan tidak penting itu berhenti. Tampaknya si wanita sudah lelah. Ia mendengus karena telah membuang-buang tenaganya untuk hal yang tidak penting seperti itu.
"Sudah selesai Jisoo-ya?" Ucap ibu dari si wanita yang ia panggil Jisoo.
"Dengar, mau kalian menolak dengan berbagai cara pun, perjodohan ini tetap berlanjut. Dan kau Jisoo-ya, kau kan sudah menjadi sekretaris Seokmin, itu bisa membuat kalian akan lebih dekat." Tutur Ayah Seokmin.
Tidak menerima ucapan sang ayah, Seokmin menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau ayah. Cukup saja aku bertemu dengannya di kantor. Aku tidak mau bertemu dengannya di rumah jika ia menjadi istriku."
"Tidak ada bantahan Lee Seokmin. Perjodohan kalian akan tetap dilanjutkan."
Ibu Jisoo mengelus kepala sang anak yang duduk disampingnya. "Cobalah untuk menjalin hubungan dengan baik, kami yakin kalian akan cocok."
Seokmin dan Jisoo hanya menghela napas. Meskipun mereka saling tidak menyukai karena pertemuan pertama mereka yang buruk, tapi mungkin ada baiknya jika mereka menuruti permintaan orang tua.
Fin.
Creamy Room, 06/09/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Leaves • Seoksoo ✅
Short Story[Random Private] Seoksoo oneshot collection bxb;gs