Wah, besok ada acara pembukaan sebuah kedai burger. Burger dari kedai ini sudah dikenal di berbagai wilayah karena cita rasanya yang luar biasa. Selain itu, burger ini hanya dijual 2 dollar.
Malam sehari sebelum pembukaan kedai aku menonton berita pembantaian massal di sebuah panti asuhan dekat kedai. Aku perihatin dan mengutuk pembunuhnya karena perbuatannya yang keji itu.Keesokkan paginya aku berangkat bekerja dan melintas di depan kedai burger. Di sana antriannya sangat panjang dan mungkin aku akan terlambat bekerja bila mengantri di sana.
Pulang kerja aku melihat kedai sudah tutup dan di depan kedai itu terpampang papan menu yang menunjukkan harga 1 burger 15 dollar. Aku terkejut dari burger seharga 2 dollar jadi 15 dollar itu kenaikan yang sangat tinggi tapi aku yakin rasanya yang sangat enak yang menyebabkannya harganya melonjak.
Keesokkan harinya kedai nampak sedikit lenggang jadi kuputuskan membelinya untuk makan siang di kantor nanti. Ketika aku mencicipinya rasanya sangat lezat aku bahkan ingin membelinya lagi. Tapi ada yang aneh, temanku Joan tidak masuk kerja hari ini padahal dia adalah pegawai paling rajin di perusahaan. “Ah setiap orang pasti pernah punya masalah. Mungkin ini yang menyebakan ia tak masuk.” , pikir ku. Saat ku melintas di depan kedai saat pulang kerja harga burgernya sudah naik menjadi 25 dollar. Tapi itu harga yang pantas bagi burger seenak ini.
Semakin lama semakin naik harga burgernya dan makin banyak teman kami yang tidak masuk kerja. Aku dan sahabatku Mike mulai curiga karena mereka terakhir terlihat di depan kedai burger. Kami pun mulai menyelidikinya, kami memaksa masuk ke gudang sebelah kedai. Di sana ada penjaga kedai yang terlihat panik, sahabatku memesan burger kepada penjaga kedai dengan kasar. Namun ia berkata bahwa kami harus membayar mahal untuk burger itu. Kami akan bayar berapa pun.
Kemudian penjaga itu tersenyum licik, tiba tiba aku dan sahabatku pingsan seperti ada benda tumpul memukul kepala kami. Ketika aku sadar aku berada di sebuah tempat pengolahan daging. Dan penjaga tadi tersenyum dan berkata “Oh kau sudah sadar, kami sedang menyiapkan daging untuk burger kami. Pasti kau bertanya di mana temanmu? Tenang saja kami sedang membumbuinya dan sebentar lagi kau akan masuk ke penggiling itu.” Dia terkekeh dan melanjutkan “Apakah kau ingat pembantaian di panti asuhan itu? Oh, pasti kau sudah paham.”
***-MIDNIGHT
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nightmare
HorrorKau bisa saja mengabaikan sesuatu yang tak bisa kau lihat dan kau dengar. Tapi jangan kau lupakan satu hal ini. Sejauh apapun kau melangkah. 'Dia' tidak akan pernah membiarkanmu sendirian. Your nightmare has come! Can you wake up? Highest Rank #80...