Homecoming

164 11 0
                                    

Aku menutup pintu kamar dengan perlahan hingga terdengar bunyi klik. Bayiku masih tertidur di ranjangnya dan aku tak ingin dia terbangun. Sempurna! Ini akan memberikan kesempatan bagi istriku, Sarah, waktu ekstra untuk berdandan dan tampil menakjubkan pada makan malam nanti.

Sarah jelas adalah perempuan tercantik yang pernah kukenal, baik luar maupun dalam. Rambut hitamnya mengalir di pundaknya bak alunan ombak yang berkilau. Matanya yang biru serasa membuatku tenggelam dalam lautan pesonanya. Ia selalu tampak cantik ketika aku memperhatikannya berdandan di depan kaca. Entah bagaimana aku bisa bertahan jika saja ia tidak memutuskan untuk kembali.

Tahun lalu benar-benar bencana bagi keluarga kami, khususnya bagiku. Dua belas bulan yang brutal ketika ia memutuskan untuk pergi, membawa bayi kami. Aku tenggelam dalam berbotol-botol minuman keras yang menemani kesendirianku. Untunglah akal sehatnya akhirnya kembali ketika seminggu lalu ia dan bayi kami akhirnya pulang.

Keluarga kami akhirnya utuh kembali.

Tangannya bergerak gemulai ketika ia mengenakan gaun sutra hitam yang kuletakkan di atas ranjang hanya untuknya. Gaun itu adalah kesukaannya. Aku menunjuk ke kursi dan tersenyum, “Duduklah, biar kubantu.”

Dengan ekspresi penuh pertanyaan dan sekilas menatap pintu kamar tidur yang tertutup, akhirnya iapun duduk di depan kaca meja rias yang diterangi lampu.

Aku mengelus wajahnya dan mengenakan perhiasan ke lehernya. Ia akan semakin cantik dengan perhiasan-perhiasan ini. Sudah terlalu lama ia pergi. Aku tak ingin dia pergi. Aku tak ingin kehilangan dia lagi.

“Kau terlihat cantik, Sarah.” Aku tersenyum memandang pantulan wajahnya di kaca, “Apa kau siap untuk makan malam?”

Ia menggerakkan bibirnya yang terbalut lipstik merah. Namun bibirnya yang manis hanya mengeluarkan kata-kata pahit yang menyengatku bak sekawanan lebah. Ia selalu saja begitu semenjak ia kembali, mengucapkan kata-kata menyakitkan.

“Kumohon ... biarkan aku dan bayiku pergi. Aku bukan istrimu ... aku bukan Sarah ...”
***

-MIDNIGHT

My NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang