Beberapa tahun yang lalu, aku pergi ke Korea untuk mengajar study bahasa inggris di sebuah sekolah. Aku tinggal di sebuah apartement bersama dengan 2 gadis korea yang bernama Bo Ram dan Hwa Young. Suatu malam, kami bersama-sama pergi ke sebuah klub malam.
Aku, Bo Ram dan Hwa Young banyak menikmati minuman bersoda dan menari selama berjam-jam di klub malam itu. Di akhir tengah malam, kami memutuskan untuk pulang dan naik taksi.
Setelah kami sampai di area luar klub malam, aku melihat sebuah taksi yang berwarna kuning yang sedang melaju tepat kearah klub, aku mulai melambaikan tangan pada taksi itu. Setelah taksi itu berhenti, aku dan kedua temanku langsung melesat masuk.
Aku duduk di depan, sementara Bo Ram dan Hwa Young duduk di belakang.
Aku melihat kearah sopir taksi, dia sangat aneh, sangat berbeda dari kebanyakan sopir taksi yang pernah aku naiki, namun aku tidak ingin berkomentar tentang penampilan seseorang. Namun, yang menakjubkan adalah sopir taksi ini sangat fasih bahasa inggris, bahkan aku harus mengacungi jempol ketika ia mencoba berinteraksi denganku.
Ia mulai membuat lelucon yang sangat lucu, bahkan aku tidak bisa berhenti tertawa di sepanjang perjalanan. aku juga tidak lagi memikirkan penampilanku sebagai seorang wanita dan terus tertawa terpingkal-pingkal ketika ia menyampaikan berbagai lelucon yang tidak pernah ku tahu sebelumnya.
Aku masih tertawa dan kemudian aku melirik ke arah Bo Ram dan Hwa Young, namun aku mulai merasa ada yang aneh. Saat melihat kedua temanku, aku tidak melihat ekspresi tertawa bahkan ceria di wajah mereka, sebaliknya. Wajah mereka terlihat tegang dan menatap lurus tepat ke depan, aku tahu, ada sesuatu yang salah disini.
“Apa ada yang salah teman-teman?” kataku mencoba mencari tahu. “Kenapa kalian tidak tertawa?”
Mereka hanya diam dan tidak menjawab pertanyaanku sama sekali. Sebaliknya, justru mereka semakin tegang dan tidak bisa berhenti memandang lurus ke depan. Beberapa menit kemudian, Hwa Young membungkukkan tubuhnya ke depan dan mengatakan sesuatu kepada sopir taksi namun dengan cara berbisik ke telinga sopir taksi “Pak sopir, kami turun disini saja ya”
Setelah mendengar permintaan dari temanku, sang sopir mulai menepi ke sisi jalan dan dua temanku langsung melesat keluar meninggalkanku sendirian bahkan mereka tidak mengatakan apapun kepadaku dan langsung berjalan pergi.
Aku mulai memikirkan sesuatu yang tidak-tidak. Di mulai dari leluconya, apakah itu lelucon yang tidak lucu bagi orang korea sendiri. Ku rasa bukan itu, lalu. Apakah.. jangan-jangan ini adalah taksi hantu. Seperti di film-film mungkin?
Seketika aku tercekat dalam kengerian yang ku ciptakan sendiri “Apakah sopir ini adalah hantu” batinku, sembari melirik wajah sopir yang masih focus menyetir.
Tidak! tidak! Ku pikir ia bukan hantu. Mana mungkin hantu bisa mneyetir, tidak ada logika bahwa ada sekolah menyetir khusus hantu. Namun, bila mengingat kedua temanku, aku masih tidak mengerti kenapa mereaka memutuskan untuk pergi.
Setelah memikirkan banyak hal. Aku sampai di apartement milikku. Aku membayar dan mengatakan “Thank You, sir”
Dan sopir itu menjawab dengan “You are welcome and thank to use my taxi”
Saat itu, aku sama sekali tidak merasakan apa-apa seperti merasa takut atau beranggapan aneh-aneh lagi kepada sopir itu.
Setelah itu, tidak tahu kenapa taksi itu melaju dengan sangat cepat dan terlihat seperti terburu-buru dan disini aku mulai curiga kembali dengan taksi itu. Setelah sesampainya di lantai apartementku, aku melihat Bo Ram dan Hwa Young tampak sudah menungguku. Mereka sampai disini lebih dulu.
“Apa yang terjadi setelah kami keluar dari taksi itu?” Tanya mereka berdua bersama-sama dan itu membuatku bingung. Wajah mereka benar-benar terlihat pucat.
“Kita harus menelpon polisi sekarang juga” kata Bo Ram.
“Apakah kau tidak mendengarnya?” Tanya Hwa Young ke arahku. “Ada suara aneh yang berasal dari bagasi belakang taksi. Dan suara aneh itu adalah suara seorang wanita yang terus menerus berteriak “Tolong aku!! Tolong Aku!! Siapapun saja yang berada di taksi ini tolong aku. Aku ada di bagasi belakang!!”
“Apakah kau yakin?” “Kau benar-benar mendengar suara itu?? Mungkin itu hanya halusinasi kalian karena beranggapan taksi itu aneh sejak awal” jawabku tegas.
“Kau sungguh-sungguh keterlaluan sampai-sampai tidak mendengar suara itu, suara itu sangat keras dan dia terus menerus mengedor-gedor bagasi belakang mobil. Dan ketika kami turun dari mobil, wanita itu berteriak pada kami ‘Kalian harus cepat pergi dari sini, karena sopir taksi ini adalah seorang pembunuh dan aku di sekap sebagai korban berikutnya!!’”
Setelah mendengar itu tanpa ku ketahui aku berkeringat dan mulai gemetar ketakutan, seketika aku berkata dalam hati “Sungguh beruntungnya diriku, sungguh aku sangat beruntung!!”
***Vote and coment guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nightmare
HorrorKau bisa saja mengabaikan sesuatu yang tak bisa kau lihat dan kau dengar. Tapi jangan kau lupakan satu hal ini. Sejauh apapun kau melangkah. 'Dia' tidak akan pernah membiarkanmu sendirian. Your nightmare has come! Can you wake up? Highest Rank #80...