Part 5

2.6K 310 7
                                    


Sana menelpon jungkook namun tak diangkat, sana memencet bel apartment jungkook namun taka da yang menyahut. Akhirnya sana kembali ke rumah dengan muka lesu. Sana duduk dimeja makan. Suzy yang memindahkan sup ke mangkok lantas menatap sana bingung.

"mana jungkook?" Tanya suzy.

"dia tak di rumah" ujar sana.

"jinjha? Kemana dia?" pikir suzy sembari menyedok nasi ke piring.

"entahlah." Sana menjawab tak bersemangat.

"masakan eomma yang terbaik" puji jihan saat mencicipi brokoli kesukaannya.

"nae. Jihan-ah.. eomma besok tak akan tidur dirumah. Eomma akan baik-baik saja. Kau turuti ucapan sana eonnie. Nae?" ujar suzy tersenyum pada jihan. Jihan mengangguk patuh.

"jika aku tak menangis, eomma akan cepat kembali kan?" ujar jihan polos. Suzy mengangguk dan tersenyum.

"jihan siapkan buku dongeng, eomma akan berdongen untuk jihan" ujar suzy saat sudah selesai makan. Suzy mengambil tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari tas itu. Suzy memberikan sebuah kotak berukuran sedang pada sana.

"ini untuk jungkook. Katakan padanya kalau eonnie sangat menyesal tak bisa ikut merayakan pestanya" ujar suzy tersenyum pada sana. Sana mengangguk mengerti lalu menaruh kado itu di dalam laci mejanya.

&

Jungkook memasuki toko perhiasan, ia menemui pegawai disana dan mengeluarkan kotak cincin ditangannya. Jungkook menatap pegawai itu ragu.

"aku beli perhiasan ini disini, apa aku boleh menukarnya dengan kalung?" Tanya jungkook.

"sebentar. kami cek dulu" ujar pegawainya dengan sopan sembari menerima cincin dari jungkook.

Jungkook memperhatikan kalung-kalung yang ada disana satu persatu. Jungkook tersenyum saat matanya menangkap sesuatu, sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati yang sangat indah. Jungkook tersenyum melihat kalung itu.

"ini berapa harganya?" Tanya jungkook pada pegawai disana.

"5 juta won" ujar pegawai itu dengan sopan sembari mengeluarkan kalung itu dari tempat kaca. Jungkook menyentuh kalung itu dan membayangkan wajah suzy.

"aku ambil yang ini" ujar jungkook.

"cincin tadi seharga 2 juta won, jadi hanya perlu menambah 3 juta won saja" ujar pegawai itu dengan sopan. Jungkook memberikan kartu kreditnya pada pegawai itu dengan mudah.

Jungkook tersenyum melihat kalung yang sudah berada dalam kotak perhiasan yang kini ia pegang sepanjang jalan. Jungkook sangat senang mendapati besok adalah hari kelahirannya dan ia sudah membulatkan tekat untuk menyatakan perasaannya pada wanita yang selama ini mengisi hari-harinya.

Bayangan kejadian 2 tahun lalu kembali membayang dibenak jungkook. Jungkook menatap langit gelap dengan tatapan sendunya.

-2 years ago-

"ya!! Kau yang diatap! Turun!" teriak orang-orang yang terdengar seperti jeritan tak berarti bagi jungkook yang sedang berdiri di atap gedung 15 tingkat. Jungkook yakin ia pasti akan mati sekali ia membulatkan tekatnya. Menurutnya tekatnya sudah cukup bulat saat ini. hanya tinggal satu langkah dan ia akan membebaskan diri dari penderitaannya.

"ya! Jeon jungkook!" teriak seorang wanita dari belakang jungkook.

"pergi!! Atau aku akan lompat! Aku sudah bilang! Aku tidak ingin ada ibu baru!!" teriak jungkook penuh amarah.

Lovely LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang