Part 13

2.1K 264 5
                                    

"lalu apa dia sudah melihat jihan?" Tanya ny.han.

"nae. Tapi dia bahkan tak mengenali putrinya sendiri" jawab suzy seadanya.

"bagaimana bisa? Apa dia sudah tahu?" Tanya ny.han.

"aku tak ingin memberi tahunya" jawab suzy.

Ny.han mendekati suzy dan memeluk suzy. menenangkan wanita itu. Air mata suzy menetes perlahan mengingat bagaimana ia berusaha mempertahankan jihan meski ia harus mengenang masa tersulit itu lagi dan lagi.

"aku tahu rasanya kehilangan orang yang kucintai. Aku juga pernah merasakan sakitnya harus meninggalkan putraku sendiri. Jadi kau jangan memendamnya sendiri. Menangislah dan ungkapkanlah rasa sakit itu." Ungkap ny.han.

-

"anyeong!" sapa luhan pada suzy yang tengah menulis surat di perpustakaan. Suzy langsung menutupi surat yang ia tulis.

"aku tahu. kau menyukai minhyuk bukan?" terka luhan. Suzy terkejut. Ia lantas menatap luhan setengah melotot karena terkejut.

"lupakanlah dia. Dia tak pantas untukmu" ujar luhan dengan senyum manisnya menatap suzy.

"darimana kau tahu? dia ..."

"dia menyukaimu" potong luhan.

"nae?" sahut suzy terkejut. Ia benar-benar tertegun hingga mulutnya sedikit terbuka.

"aku tahu itu. Aku menyuruhnya mengejarmu jika ia serius dengan perasaannya tapi ia tak melakukannya" ujar luhan menatap suzy dengan senyum kecil diwajahnya.

"apa maksudmu?" Tanya suzy masih bingung.

"aku akan membiarkanmu berusaha hari ini. tapi jika besok dia masih belum menjawabmu.. datanglah padaku. Aku akan membuatmu melupakannya" ujar luhan melangkah pergi dengan tangan diselipkan ke saku celananya.

Suzy meratapi kepergian luhan. Ia langsung keluar dari perpustakaan dan menuju lapangan basket. Suzy menyelipkan suratnya didalam loker minhyuk lalu pergi dengan wajah tertunduk.

Suzy melangkah menuju kelasnya dengan tatapan kosong. Ia tak mengerti maksud luhan padanya. Kenapa sepupu minhyuk bersikap manis padanya. Sementara banyak orang bilang bahwa luhan adalah pria yang tak perduli pada sekitarnya.

Suzy tiba di kelasnya namun ia terkejut melihat minhyuk berada dikelasnya. Suzy diam membeku. Minhyuk mendekati suzy dan menatap suzy dalam diam. Semenit kemudian beberapa kata keluar dari bibir minhyuk.

"mari kita bicara" ujar minhyuk.

Suzy mengikuti minhyuk seakan terprogram secara otomatis setelah mendengar perintah minhyuk. Suzy dan minhyuk tiba di atap sekolah. Suzy emnunduk tak berani menatap minhyuk.

"berhenti menggangguku" ucap minhyuk. Suzy terdiam.

"jangan lagi kirimkan surat-surat itu. Jika kau melakukannya maka..."

"aku mengerti" potong suzy. suzy berusaha menahan air matanya yang tertahan tapi itu percuma. Air matanya lolos begitu saja. Entah keberanian dari mana. Suzy mengangkat kepalanya menatap minhyuk.

"apa kau tak pernah menyukai meski hanya sedikit?" Tanya suzy penuh harap.

"tidak. Aku berusaha menyukaimu tapi aku tak bisa melakukannya. Maaf" ujar minhyuk tak berani menatap suzy. setetes air mata suzy kembali menetes.

Lovely LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang