Part 6

2.6K 313 7
                                    

Sana dan Jihan hari ini tak kuliah dan mereka sedang diapartmentnya menunggu jungkook memencet bell rumahnya atau menelpon sana namun taka da telpon sama sekali. Akhirnya sana menyerah, sana menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dan memainkan ponselnya dengan bosan.

"eonnie.. kapan kita pergi?" Tanya jihan yang telah siap mengenakan topi yang memiliki tali untuk diikat dibawah dagu mungilnya. Sana melirik jihan merasa bersalah.

"sabar jihan-ah.. oppa sedang membelikan eonnie hadiah untuk kencan pertama kami" ujar sana dengan percaya dirinya. Jihan cemberut dan pergi ke sofa meraih bonekanya. Jihan bermain sendiri dengan bonekanya sembari bersabar menanti.

"..." suara bell membuat sana antusias, sana membuka pintu apartmentnya dan menemukan seorang pengantar paket datang padanya.

"apa ini kediaman suzy?" Tanya orang itu.

"nae" jawab sana apa adanya.

"ada paket untuknya" ujar pengantar paket itu sembari memberi sebuket besar mawar merah pad asana.

"tolong tanda tangan disini" ujar pria itu. Sana menurut dan tanda tangan disana lalu pergi kedalam sembari meletakan mawar itu diataas meja. Ada surat didalamnya. Sana membuka isi surat itu dan menemukan tulisan disana.

"melihatmu adalah karunia yang tak tergantikan"

Sana menghela napas kasar, ia melirik foto kakaknya yang mengenakna topi wisuda sambil menggeleng.

"bagaimana bisa kau mendapat penggemar seromantis ini?" Tanya sana lalu kembali berbaring di kasurnya.

Malam tiba, taka da tanda-tanda bahwa jungkook akan pulang. Sana dan jihan akhirnya tetap dirumah sepanjang hari. Mereka hanya memesan pizza dan menikmati waktu dirumah dengan malasnya. Setidaknya jihan masih betah karena ada sana yang menemaninya.

"ya! Jeon jungkook!" teriak sana kesal. Jihan melirik sana dengan tatapan terkejut seakan-akan sana adalah sesuatu yang horror.

Dilain tempat, jungkook sedang sibuk dengan ponselnya. Ia menunggu di cafee sembari melirik jam tangannya. Tangannya memegang kotak berlian sembari sesekali membuka kotak itu seakan hendak memastikan kehadiran berlian itu didalam kotak itu.

"noona.. no odiya?" jungkook merekam suaranya dan mengirim line untuk suzy. entah untuk keseberapa kalinya ia melakukan hal yang sama namun taka da jawaban untuknya sejak jam 12 siang tadi.

Jungkook melirik pasangan yang berlalu lalang didepan café dengan tatapan sendunya. Ia berharap-harap cemas akan kehadiran suzy karena sekarang sudah jam 10 malam.

"noona.. apa ini bukan waktu yang tepat lagi?" pikir jungkook bimbang.

&

Suzy sedang duduk diruang meeting bersama beberapa client dan tentunya sehun duduk disebelahnya. suzy mencatat informasi yang menurutnya penting dan memperhatikan presentasi sehun juga mendengarkan masukan, saran serta pendapat client mereka. suzy menutup catatannya ketika meeting itu selesai. Suzy dan sehun membungkuk hormat pada client mereka.

"ayo" ajak sehun lalu pergi mendahului suzy. sehun masuk kedalam mobil dan suzy duduk di kursi sebelah kursi pengemudi yang diduduki seorang supir. Sepanjang jalan suzy melirik keluar jendela sedangkan sehun memperhatikan wajah suzy dari spion.

"apa kau selelah itu?" Tanya sehun.

"nae?" sahut suzy lalu melirik ke belakang tepatnya ke sehun yang mengalihkan perhatiannya dari suzy.

Lovely LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang