6

493 95 3
                                    

Aku suka binatang koala. Walaupun mereka pemalas, tapi mereka lembut dan menggemaskan.

Mirip seperti Jimin.

Aku paling suka saat-saat Jimin bermain game Overwatch di komputernya dan aku yang duduk dipangkuannya. Memeluknya membelakangi komputer, agar ia tidak terganggu.

"Jim.. aku boleh bertanya tidak?"

"Boleh, tanyakan saja."

"Menurutmu, pada tahun ke berapa idealnya kita melakukan seks saat pacaran?"

"Setelah menikah baru ideal."

Aku terkekeh mendengar jawaban Jimin. Alim sekali dia.

"Kau ingin punya anak berapa?"

"Hmm.. mungkin 3. 2 laki-laki dan 1 perempuan."

"Bagaimana kalau ternyata istrimu mandul?"

"Tidak apa, asalkan aku hidup bersamanya."

"Apakah kau tidak akan meninggalkannya?"

"Tidak. Itu akan menyakitinya."

Aku mulai meneteskan airmataku mendengar jawaban Jimin yang sangat tegas pada pendiriannya.

"Apakah.. hiks.. kau tidak apa.. menikahi.. hiks perempuan yang sudah tidak perawan?"

Aku berusaha menahan isakanku karena tidak ingin mengganggu Jimin.

Tapi pria ini lain. Ia langsung mematikan komputernya dan terfokus padaku.

Ia mengusap airmataku dengan ibu jarinya. Tersenyum tulus dan membelai rambutku.

"Kalau pertanyaan ini tentangmu, maka jawabannya, aku bersedia hidup denganmu apapun kondisimu, Hana-ya."

HEARTACHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang