7

454 83 2
                                    

"Bagaimana kalau kita pacaran saja?"

"APA?!"

"Kau.. dan aku.. pacaran. Bagaimana?"

Jimin mengajakku pacaran seperti mengajak teman kerjanya makan siang.

"Biar ku pikirkan dulu."

Tolakku.

Tentu saja, bagaimana aku bisa membuka hati secepat itu kalau aku baru saja bercerai.

"Aku butuh jawabanmu sekarang atau aku akan berteriak di kantin rumah sakit ini."

"YA!"

Aku memukul keningnya dengan sendok

"Jawab saja! Lagipula kita sudah berciuman!" Jimin meninggikan suaranya.

"PARK JIMIN !" aku berteriak memperingatinya

"APA?!" ia tidak mau kalah.

"YA SUDAH KITA PACARAN!" aku kembali berteriak

"BAGUSLAH! KAU PACARKU SEKARANG!" kemudian ia membuang mukanya.

Aku memakan sisa makan siangku dengan gusar. Kesal tapi aku senang.

HEARTACHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang