2

878 101 0
                                    

"Kau tahu, aku harap aku bertemu denganmu lebih cepat, Hana-ya."

Jimin membelai rambutku.

Padahal aku sedang sibuk menguyah spagetti. Demi Tuhan, ini enak sekali.

"Kau harus bersyukur setidaknya bisa bertemu denganku sekarang."

"Benar. Harusnya aku bersyukur."

Aku mengangguk.

"Terimakasih karena bersedia menjadi kekasihku."

Jimin tersenyum tulus. Ucapannya menarik atensiku.

Aku menatapnya dalam tepat pada matanya. Ku raba pipinya dengan ibu jariku dan berhenti pada bibir plum nya yang tebal.

"Terimakasih juga, Jim. Kalau bukan karena kau, aku tidak mungkin ada disini sekarang. Aku mencintaimu. Sangat."

Dan aku menciumnyalembut.    

HEARTACHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang