10

395 71 3
                                    

Aku bisa merasakan Jimin tergopoh-gopoh membawa baskom berisi air hangat untuk dikompreskan pada keningku.

Tubuhku demam. Tidak bisa bangkit dari tempat tidur selama dua hari. Bahkan untuk mengambil minum.

Jimin tadi datang dengan basah kuyup.

Ia punya firasat bahwa aku sedang tidak baik.

Ia menghubungiku tapi tidak dapat ku angkat.

Aku sudah tumbang sejak kemarin pulang dari cafe dimana pria itu memintaku untuk bertemu.

Tangannya yang dingin terulur membasuh peluhku.

"Mandilah dulu Jim.. ganti pakaianmu. Nanti kau ikut sakit."

"Tidak! Kau prioritasku."

HEARTACHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang