Dia membiarkan dua laut mengalir yang kemudian keduanya bertemu -Qs. Ar-Rahman 19:55
Setiap pulang sekolah Fatimah menyempatkan diri untuk bekerja. Hal ini semata-mata untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Fatimah dan ayahnya.Fatimah bekerja sebagai karyawan di tempat makan sederhana yang jaraknya tidak jauh dari sekolahnya. Fatimah mengganti seragam sekolahnya dengan seragam kerja. Fatimah tidak lupa menggunakan khimarnya yang berwarna hitam yang sengaja dipadukan dengan warna seragam kerjanya.
"Fatimah tolong kamu antarkan pesanan ini ke meja nomer 8 ya." ujar senior Fatimah dengan ramah.
"Baiklah kak." jawab Fatimah tak kalah ramah.Ketika Fatimah sudah mendekati meja nomer 8 tiba-tiba dia tersungkur kedepan sehingga minuman yang dipesan tumpah dilengan seragam lelaki yang berada dimeja nomer8.
"Astagfirullah, maafkan aku. Sungguh aku tidak sengaja." jelas Fatimah sambil memunguti gelas yang tadi.
"Sudah tidak apa-apa, toh kamu juga tidak sengaja." jawab lelaki tersebut sambil mengangkat kedua bahu Fatimah.
Ketika Fatimah mendongakkan kepalanya, tatapan mereka bertemu. Ya, tatapan keduanya, tatapan saling terpesona.
"Maafkan aku." jawab Fatimah menunduk memutuskan kontak mata mereka.
"Em.. Iya gapapa, makanya ini talinya dibenerin dulu sebelum kerja biar kejadian kayak gini gakeulang lagi." jawab lelaki tersebut kemudian jongkok didepan kaki Fatimah untuk membenahi tali sepatu Fatimah.Fatimah yang mendapatkan perlakuan tersebut langsung gelagapan. Manis sekali perlakuan cowok ini batin Fatimah.
"Em.. Iya terimah kasih, sekali lagi maaf aku akan menggantikan minuman yang baru untukmu." jawab Fatimah langsung berlari kedalam untuk menggantikan minuman yang baru.Tanpa Fatimah sadari, lelaki tersebut menyungging senyuman dibibirnya karena gemas melihat tingkah lakunya.
"Bodoh! Kenapa aku lupa mengajaknya kenalan." gerutu lelaki tersebut.
Setelah 5 menit menunggu, minuman yang ditunggu akhirnya datang -bukan minumannya melainkan orang yang mengantarkan minumannya. Namun, yang terlihat bukan pelayan yang tadi menumpahkan minuman melainkan pelayan yang kelihatannya lebih tua.
"Ini mas minumannya." ucap pelayan tersebut ramah.
"Iya mbak makasih, oh iya yang tadi numpahin minuman saya itu namanya siapa ya?" tanya lelaki tersebut.
"Oh yang tadi itu namanya Fatimah Azzahra, memangnya kenapa?" tanya pelayan tersebut.
"Nggak kok cuma mau tau saja, terima kasih ya. " jawab lelaki tersebut sambil tersenyum manis.Al POV
Namaku Grisaldi Sirait, panggil saja aku Al karena aku nyaman panggilan tersebut. Aku adalah salah satu murid di SMA Nusa Bangsa didaerah Surabaya. Saat jam pulang sekolah aku menyempatkan diri untuk mampir ditempat rumah daerah sekolahku.
Kalian tau kenapa setiap jam pulang sekolah aku tidak langsung pulang kerumah? Karena suasana rumahku mungkin tak seindah suasana rumah kalian. Jika kalian pulang sekolah selalu ada ibumu yang menunggumu dirumah dan menyiapkan sarapan untukmu, maka tidak denganku. Bahkan, ibuku saja enggan bertemu denganku apalagi menungguku saat pulang sekolah. Menyedihkan bukan?
Sudah-sudah jangan membahas ibuku karena itu akan membuatku sedih.Sesampainya aku dirumah makan, aku langsung duduk dimeja nomer8 dekat jendela karena itu adalah tempat favoritku.
Sekitar beberapa menit aku menunggu pesananku akhirnya tiba. Namun, sebelum pelayan yang mengantarkan pesananku itu meletakkan minumanku dimeja tiba-tiba saja dia tersungkur kedepan sehingga lengan seragamku terkena cipratan dari minuman yang aku pesan.
"Astagfirullah.. Maafkan aku, sungguh aku tidak sengaja." ucap pelayan tersebut sambil memunguti serpihan beling dari gelas yang dijatuhkannya.
"Sudah tidak apa-apa, toh kamu juga tidak sengaja." akupun mengangkat kedua bahunya agar berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHIMAR
SpiritualKita bukan istiqlal dan katedral, yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis. Jika mereka punya nyawa, siapa yang tahu kalau mereka SALING JATUH CINTA?