KHIMAR

lima

Jika dengan rupa kamu jatuh cinta. Lalu, bagaimana caramu mencintai tuhanmu yang tak berupa?
-Fatimag Az-zahra

"Fatimah!" seru nanda dan nindi dari ujung koridor.

Yang dipanggil memutarkan badannya kebelakang untuk memenuhi panggilan itu.
Nanda dan Nindi dengan jalan yang bisa dibilang setengah berlari itu segera menghampiri Fatimah.

"Cepet amat neng kayak dikejar-kejar setan." celutuk Nanda yang dari tadi melihat Fatimah jalan tengan terburu-buru.

"Iya ni Fatimah, emangnya kenapa kok buru-buru belum ngerjain pr-nya bu wiwik ya?" giliran Nindi yang berkomentar.

"Eng-enggak kok nan nin." jawab Fatimah gugup bukan alasan Fatimah buru-buru ini, itu semua karena Fatimah tidak mau bertemu dengan Al yang tadi dilihatnya sedang memakirkan motornya diparkiran.

"Yakin Fat?" tanya Nanda memastikan.

"Ih iya Nan, yaudah yuk kita kekelas keburu bel bunyi." Kemudian Fatimah menggandeng tangan Nanda dan Nindi untuk segera bergegas kekelas.

Fatimah merasa sedikit canggung jika harus bertemu dengan Al semenjak kejadian kemarin

Flashback on

"Will you be my girlfriend?" tanya Al sekali lagi karena Fatimah tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Maksudnya kamu ngajakin aku pacaran ya Al?" tanya Fatimah memastikan.

"Astaga zahra!" seru Al menepuk jidatnya sendiri karena gemas dengan gadis didepannya ini.

"Iya , apa lo mau jadi pacar gue? Apa lo mau jadi satu-satunya cewek yang gue pikirin tiap gue mau makan, mandi, bahkan saat mau tidur?"

"M-maaf Al." ucap Fatimah parau seraya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Al ingin mengetahui alasannya kenapa Fatimah menolaknya. Kurang gantengkah dia?

"Islam melarang umatnya berpacaran Al karena itu adalah perbuatan zina dengan aku nerima kamu sama aja aku menyenangkan hati para setan yang senantiasa menggoda umat manusia Al, maafkan aku." Fatimah tak kuasa menahan bulir air matanya agar tidak jatuh dipipinya, Fatimah tak ingin menyakiti hati siapapun termasuk hati Al.