First meet

64 6 1
                                    

Seluruh siswa kelas XI.MIA6 merasa lega. Tentunya di karenakan berakhirnya pelajaran biologi yang menguras banyak tenaga dan juga energi.

Satu sekolahan pasti tau betapa horornya guru tersebut.

Baik kembali ke topik.

Fara dan Nabila berada di kantin. Fara terus memegangi perutnya yang terasa keram karena menertawakan Nabila. Nabila menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.

Fara terus menggoda Nabila. Tapi Nabila masih merajuk.

"Yaa, masa lo marah. Kan gue becanda doang"

Nabila terus bungkam ia memilih tidak berbicara.

"Oke gue minta maaf deh, nggak bakal ke ulang lgi" Nabila mengangkat kepalanya melihat Fara.

Fara cuma menyingir. Menampakkan deretan gigi rapinya.

***
Kriing... kriing..

Bel berbunyi menandakan pergantian jam. Yang artinya pelajaran biologi telah selesai.

Fara berjalan kembali ke dalam kelas di ikuti dengan Nabila. Melanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu fisika.

"Kita ke lab.fisika sekarang" Ucap ketua kelas Hilal namanya.

Fara mengambil tas dan langsung menuju lab.fisika sendiri tanpa menunggu siapa pun.

Jujur saja, Fara merasa bersalah. Sebab ulahnya Nabila harus ikut keluar kelas.

Ia memang tidak menyukai pelajaran tersebut. Tapi bukan berarti ia suka dikeluarkan dari kelas oleh guru mata pelajaran tersebut.

Di belakang Nabila lari mengejar Fara. Nabila memanggil-manggil nama Fara, tetapi Fara tidak berhenti ia tetap berjalan.

Sesampainya di lab.fisika Fara langsung duduk.

Nabila dengan heboh datang menghampiri Fara.

"Ra, kok lo nggak nungguin!!" Kesal Nabila

"Sorry"

"Ya udah"

Nabila mengajak Fara untuk berbicara. Fara hanya membalasnya 1 atau 2 kata.

"Muka lo pucat" Nabila meletakkan telapak tangannya di kepala Fara. "Kita ke UKS aja yah"

"Lo pingsan gue yang repot Ra!" Nabila meninggikan suaranya. Hingga kini mereka kembali menjadi sorotan satu kelas.

Setelah beberapa kali Nabila membujuk Fara, akhirnya Fara mengalah dan mengikuti kemauan Nabila.

Satu tangan Fara memeluk pundak Nabila. Ia benar-benar merasa tidak kuat lagi, kepalanya begitu terasa pening, ia tidak mampu menahan badannya sendiri. Dan...

3 detik...

2 detik...

1 detik...

***

Perlahan Fara mengerjapkan matanya serta memegangi kepalanya yang terasa pening. Melihat keadaan sekelilingnya, di mana ia berada.

"Aishh" Rintih Fara.

"Mana yang sakit?" Tanya seseorang

Fara belum sepenuhnya pulih. Ia belum sadar siapa yang bersamanya.

Fara belum yakin apakah seseorang di hadapannya ini nyata atau hanya ilusi.

Fara mengerjapkan mata berkali-kali. Menyakinkan siapa sosok di hadapannya saat ini.

"Azka?" Ucap Fara lirih.

Lelaki di hadapannya berekspresi datar. Mulut tertutup rapat seolah tidak mendengar sesuatu.

"Gue balik" Azka hendak keluar dari UKS.

"Secepat ini?"

Azka berbalik, menatap Fara beberapa detik kemudian melihat ke arah lain.

Fara menghela napas "thanks"

Azka kembali melanjutkan jalannya tanpa berbicara sedikit pun

"Masih sama" batin Fara.

***
Nabila tergesa-gesa menuju UKS ia sangat ingin menemui Fara dan menanyakan bagaimana kabarnya.

Nabila terpaksa membiarkan seorang laki-laki yang tidak di kenalnya untuk menggendong Fara agar di bawa ke UKS.

Laki-laki itu juga meminta agar ia yang menemani Fara, dan menjaganya hingga bel istirahat.

Brakkk!

Nabila membuka kasar pintu UKS.

Nabila mengatur napasnya yang tersenggal-senggal.

"Huhh..huhh.." ia memegangi dadanya, jantungnya terasa lebih cepat berdetak.

"Sumpah nying, gue kgawatir sama lo" ucap Nabila dramatis

Fara memutar bola matanya dengan malas. "Lebay"

Nabila memanyunkan bibirnya.

"Mestinya lo bersyukur Raa. Kalau gue nggak ada? Lo udah baring di koridor"

"Bohong"

"Emang setan yang bawa lo ke UKS, siapa lagi kalau bukan gue"

"Gue tau bukan lo"

Mendengar ucapan Fara, Nabila tertawa hambar.

"Jadi dia nemenim lo beneran?. Anjirr, dan lo tau Ra.. tadi dia khawatir gitu pas lihat lo pingsan. Gue juga iri" jelas Nabila berbicara tanpa spasi

"Iri?" Tanya Fara bingung

"Dia gendong lo ala bridal style gitu."

Fara mendengar saja. Tidak merespon Nabila.

Ia turun dari ranjang UKS dan segera memakai sepatunya.

"Raaa!!! FARAAA! Tungguin gue"

"Salah gue apaan? Di tinggal mulu, umtung doi setia always" Nabila berbicara pada dirinya sendiri.

***
"Azka?" Ucap Fara lirih.

Azka menghirup napas dalam-dalam kemudian menghembuskan secara kasar.

Ia berbalik, menatap Fara beberapa detik kemudian melihat ke arah lain.

Sejujurnya Azka ingin menanyakan bagaimana kabar sosok yang terbaring di hadapannya sekarang, tapi egonya lebih besar.

Setelah mendengar ucapan Fara, Azka berbalik dan segera keluar UKS.

Dari kejauhan ia dapat melihat teman Fara sedang berlari menuju UKS.

Ia segera menyembunyikan dirinya di balik tembok.

Lalu ketika teman Fara mulai masuk, ia lantas meninggalkan UKS.

***

Hi hi..
Welcome to my new story

Cerita ku sebelumnya berjudul
"Always about you"
Di cerita lama ku, aku buat kisah tentang percintaan anak SMA.
But, karena lama aku nggak buka storyku jadi aku lupa jalan ceritanya gimana.

Curhat yah? Sepertinya.

Aku minta votenya, buat nerusin cerita baruku ini.

See you next time

Come and LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang