Part 1

12.3K 1.3K 145
                                    


"Maaf Pa, saya terlambat" Jungkook sudah mengulang kalimat itu tiga kali, masih bersabar menunggu Dosen galaknya itu menoleh-kearah Jungkook yang berdiri memunggungi pintu masuk.

Telinga Jungkook mendengar dengusan kasar milik Dosen nya dan itu membuat bulu kuduknya merinding, bahkan tangan yang sedang memeluk lampiran tugas semakin Ia tekan ke dadanya.
Bukan, Jeon Jungkook bukan penakut, hanya saja, mahasiswa juga ngeri jika berhubungan dengan nilai dan Professornya yang satu ini tidak main-main memberi nilai rendah jika mahasiswanya lalai, apalagi kalau berhubungan dengan waktu dan tugas.

"Apa kamu lupa tentang bagaimana kelasku berlangsung, Jeon?" masih, Park Jimin masih enggan menolehkan kepala ke arah mahasiswanya yang terlambat.

"Begini Pak, sayaㅡ"

"Mahasiswa ku yang lain sudah membayar mahal untuk kelas ini dan kamu baru saja mengganggu mereka"

"Saya juga bayar Pak!" Jungkook baru saja meninggikan suara dan mata besarnya semakin membulat saat kepala kecil Proffesornya menoleh dengan tatapan yang menyeramkan.

"Keluar dari kelasku atau aku yang menyeretmu!" telunjuk Jimin dengan tegak mengarah ke pintu.
Bukan Jeon Jungkook kalau patuh, kakinya sekarang malah dengan percaya diri mendekat ke arah podium tempat Dosennya berdiri.

SLAP
Jungkook menaruh lampiran tugasnya tepat di tumpukan lampiran lainnya di atas meja.
"walaupun saya sudah membayar untuk kelas ini, dengan perasaan dirugikan, saya akan keluar" setelah dirasa tugasnya terkumpul, Jungkook keluar dari kelas yang tanpa disadari diikuti oleh Dosennya.

"Dasar Dosen sialan!" umpatan Jungkook setelah keluar dari kelas yang tentu saja didengar oleh Jimin yang berdiri di belakangnya.

SRASH
Jungkook merasakan lemparan kertas di punggungnya setelah itu ia memberanikan diri membalikkan badan -dengan perasaan tidak enak.

"Pak?" matanya bergantian menatap wajah sangar sang dosen dan tugasnya yang bertebaran di lantai.

"Kalau kamu merasa dirugikan karena tidak mengikuti kelasku, seharusnya kamu menghargai waktu untuk tidak datang terlambat dan saya juga tidak menerima tugas yang terlambat!" setelah berbicara dengan tegas, Jimin kembali memasuki kelas nya. Meninggalkan Jungkook yang sedang berusaha menahan cacian keluar dari mulutnya.

setengah jam berlalu,
Jungkook bertekad menunggu kelas Prof. Park.

sejam,

satu setengah jam,

dua jam,

Jungkook masih berdiri di depan kelas, menunggu dosennya, bodoh memang, dia sendiri tahu bahwa kelas Park selalu berakhir tepat 2 jam atau lebih tapi tetap bertekat menungguㅡsangat tidak jungkook sekali.


CKLEK
Pintu kelas terbuka dan Jungkook langsung berdiri dari tempat dimana ia lesehan. Matanya menyipit, mencoba mencari Dosen yang dia tunggu, tubuh dosennya itu cukup kecil jika dibandingkan postur mahasiswa jaman sekarang, jadi mau tidak mau Jungkook harus lebih teliti.

"Hey! Jungkook bodoh!" Taehyung yang menyadari temannya berada di luar kelas langsung lari ke arahnya dan menepuk kepala belakang temannya.

"hyung!" Jungkook mengelus kepala belakangnya.

"Kamu kenapa?! sudah kubilang jangan berani datang terlambat apalagi kalau ada tugas penting! aku saja sudah tidak lulus tiga kali mata kuliahnya karena masalah tugas dan kamuㅡ" Kalimat Taehyung sama sekali tidak masuk telinga Jungkook karena disibukkan mencari Park Jimin, ingat dia sangat butuh ketelitian.

"OH!" Jungkook melihat Dosen yang sedari tadi ditunggunya keluar dari kelas,
"hyung, aku pergi dulu" pamit Jungkook dan langsung meninggalkan Taehyung,

Cukup sulit untuk Jungkook menghentikan langkah si kaki pendek yang dihormati, Ia berusaha menghalangi jalan Dosennya bahkan sampai menabrak mahasiswa lain.

"Pak, terima tugas saya pak" Jimin masih berjalan lurus, sesekali belok kanan ataupun kiri untuk menghindari tubuh besar mahasiswanya.
"Pak, saya tadi hampir mati di tol Pak"
"Tadi itu ada kecelakaan beruntun!"

"Sekali lagi menghalangi jalan, saya akan memberikan nilai E untukmu, Jeon Jungkook"

"Kalau saya tidak mengumpulkan tugas, saya pasti dapat nilai D, jadi apa bedanya?" Akhirnya Jimin menghentikan langkahnya.

"Pasti dapat nilai D?"
"kamu cukup pintar dan aktif di kelasku, saya tidak sebodoh itu untuk memberi nilai D hanya untuk satu tugas, walaupun itu sangat penting tapi saya punya penilaian yang lain, Jeon"
Jimin paling malas jika mengurusi mahasiswa selain di jam nya, apalagi sambil berdiri, seperti saat ini. Karena dia tidak berdiri di atas podium, membuat tinggi badannya terlihat realistis.

"Jadi maksudnya saya masih bisa lulus?" Jungkook mengerutkan dahinya,

"Ya, bisa saja, tapi beberapa detik lalu saya baru saja mengurangi nilaimu, mungkin D memang cocok untukmu"

.

.

.

Jungkook berjalan di lorong luas kampus dengan langkah berat, bahkan sebelumnya Ia melewatkan mata kuliah umum.
Jika dilihat dari raut wajah dan tingkahnya, Jungkook sedang badmood, Ia butuh Taehyung untuk mengembalikan moodnya. Jadi, disinilah dia berdiri, di tempat perkumpulan anak famous yang menyamar jadi anak seni guna mendapatkan ruang tongkrongan yang disediakan kampus swasta-nya, matanya kembali menyipit, mencari sosok moodbosternya, si mahasiswa abadi.

"Tae! Kekasihmu datang!" Hoseok, salah satu pemilik gelar mahasiswa abadi mendorong tubuh Taehyung hingga terjatuh dari sofa, modusnya agar bisa mendapatkan tempat nyaman,

"hyung! Itu tempatku!" Taehyung merengut, melipat tangannya didepan dadanya.

"angkat pantat hilang tempat" dengan santainya Hoseok menyenderkan punggungnya di sofa empuk, berbagi dengan Namjoon yang tertidur pulas. Tidak menyadari Jungkook yang mendekat kearahnya.

BUGH
Jungkook baru saja melempar tasnya ke wajah Hoseok, Ia bisa saja menaruhnya dengan santai tapi kekesalannya baru saja bertambah,
Taehyung menahan tawa, senang, merasa dirinya dibela, nyata Jungkook tidak berniat seperti itu.

"anak kurang ajar" gerutu Hoseok.

"HYUNG!! aku akan dapat nilai D gara-gara Prof sialan itu!" Teriak Jungkook sembari menjambak rambutnya frustasi.

"Jungkook, nilai D satu mata kuliah itu bukan apa-apa." kata Namjoon yang entah muncul dari mana.

"Hyung, sepertinya aku harus bicara empat mata dengan dosen sialan itu"

"maksudnya?" tanya Taehyung,

Jungkook berdiri dari tempat duduknya "Aku akan ke rumahnya" jawab Jungkook dengan penuh tekat.

Hoseok yang menyimak langsung menaruh tangannya di kening Jungkook, dan memaksa Jungkook untuk kembali duduk, "Tenang Jungkook, kamu gak akan mati cuma karena nilai D, ingat nilai mata kuliahmu penuh dengan abjad A".

"Jungkook, dosen sialan itu tidak sudi memberikan waktunya selain jam mengajarnya!"



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sensi Professor ⚣ kmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang