Part 3

7.9K 1K 159
                                    

aku balik lagi :(

Niatnya mau langsung pulang setelah memasukkan Jimin ke dalam apartemennya, Jungkook hanya tidak ingin terlalu jauh memasuki kehidupan dosennya. Tapi... Jimin menahannya,
Ya, Jimin masih menggaet kaki Jungkook, bedanya sekarang mereka sudah di dalam. Oh, Jungkook semakin frustasi saat memikirkan dirinya yang kurang ajar menyeret kakinya beserta Jimin.

Ia benar-benar tidak tahu bagaimana lagi menghadapi Jimin saat ini -apalagi nanti kalau sudah sadar.
"Pak, saya mau pulang. Tolong lepas, ini sudah kemalaman. Kalau saya dibegal gimana?" kata Jungkook sembari berusaha melepas pelukan di kakinya yang malah makin erat.

"Jangan pulang" Jimin merajuk seperti anak kecil. Kalau saja Jungkook tidak ingat Jimin itu dosennya pasti ia sudah menendang Jimin saking gemasnya.

"Maaf ya pa, saya bukannya tidak sopan" Jungkook pun melepaskan tangan Jimin secara paksa, kemudian ia menggendong Jimin ke pundaknya.
"Sekali lagi maaf ya, Pa" Tadi Jungkook mau langsung menaruh Jimin di sofa dan meninggalkannya, tapi ia sedikit tidak tega dan berakhir dengan masuk ke dalam kamar sang dosen.

BRUK
Jungkook menidurkan Jimin pada kasur yang terlihat sangat empuk, oh Jungkook ingin ikut merebahkan tubuhnya yang sekarang sudah pegal-pegal, tapi ia masih sadar dan tau diri.
"Huh, kurang baik apalagi aku ini" kata Jungkook sembari membuka sepatu Jimin. Beruntung, Jimin sudah terlelap dan itu mempermudahnya.

Jungkook merasa tidak apa hanya merebahkan dirinya sebentar di kasur empuk milik dosennya. Ia membuang napasnya, beristirahat sebentar setelah perjuangan membopong tubuh dosennya yang tidak bisa diam itu.

Diam-diam Jungkook mengamati kamar Jimin yang rupanya sangat berantakan. Ia mendapati cermin yang pecah dan Jungkook baru sadar diretakan kacanya terdapat darah.
Jungkook segera mendudukan dirinya, lagi-lagi ia penasaran dan mengecek tangan dosennya.

Tangan Jimin ada bekas luka yang bahkan belum dibersihkan. Sekarang Jungkook kebingungan, apa ia harus membersihkan luka Jimin atau pura-pura tidak tahu dan pulang.
"Oke, sebaiknya aku pulang" kata Jungkook
"Lagian aku gak tahu dimana tempat p3k" tapi matanya malah menangkap sebuah kotak putih dengan simbol palang bewarna merah di samping nakas tempat tidur.
Ia mengendus kasar dan langsung mengambil kotak p3k tersebut.
"merepotkan" Dengan perlahan Jungkook membersihkan luka yang memang tidak terlalu parah dengan antiseptik.

"ssshh" Jimin meringis dalam tidurnya dan hal tersebut membuat Jungkook mengalihkan pandangannya pada Jimin. Tiba-tiba hal aneh terbesit dipikirannya, kalau Jimin perempuan pasti sangat cantik. Hidungnya kecil dan bibirnya...

"Gila, aku harus cepat-cepat pulang" Jungkook langsung memperban asal luka Jimin dan buru-buru pulang.

.

.

Setelah malam itu,

Jimin tidak mengajar selama seminggu, ia sadar telah mengacau. Yap, Jimin mengingat kejadian mengenaskan saat ia mabuk dan saat perilaku kekanakannya muncul di depan sang anak didik.

Jimin bahkan tidak mau mengecek keadaan kampusnya, ia pikir mungkin Jungkook telah menyebarkan berita 'ternyata Ibunya Jimin adalah pelacur ... atau Jimin menggodaku'
Anak jaman sekarangkan kan suka sekali menyebar fitnah —oh, itu bukan sebuah fitnah, tapi kenyataan. Ibu Jimin memang seorang pelacur dan Jimin memang menggoda Jungkook walaupun tidak terlalu intim tapi cukup membuat Jimin frustasi saat ini, hingga ia bolos mengajar selama satu minggu.

Sensi Professor ⚣ kmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang