4. CANGGUNG

112 8 5
                                    

Halo semua!
Aku tadi bilang kalo abis maghrib bakal update, tapi baru jam segini bisa update. Maafkan author yang udah php. Karena kerjaan author bukan cuma nulis wattpad doang, jadi mohon dimengerti 😔
**

      Alarm berbunyi. Dengan keadaan setengah sadar, aku meraih ponselku dan mematikan alarm. Aku segera bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah.
      Pakaian sudah rapi, aku meraih tasku dan melangkah menuju ruang makan. Terlihat Bae Ji sudah menungguku di ruang makan bersama sepiring nasi goreng

      "Ibu kemana?" tanyaku

      "Tadi pagi-pagi sekali ibu sudah pergi ke pasar. Ini sarapanmu" jelas Bae Ji seraya memberikanku sepiring nasi goreng.

      Tidak ada percakapan saat sarapan, hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring. Setelah sarapan, kami segera berangkat ke sekolah.

      Pagi hari ini terasa dingin dan langit terlihat mendung. kugesekkan kedua telapak tanganku berulang-ulang dan menempelkannya di pipi agar terasa lebih hangat.

      Sesampainya di halte bus, kami duduk dan menunggu bus datang. 3 menit berlalu, bus belum juga datang.

Kulihat sekeliling dan menemukan seseorang yang kukenal. Ji Hoon. Dengan tas warna hitamnya ia berdiri membelakangi kami. Aku segera memalingkan wajah dan memberitahu Bae Ji

      "Bukankah itu Ji Hoon?" tanyaku sambil menunjuk Ji Hoon

      Bukannya menjawab, ia malah berdiri menghampiri Ji Hoon. Entah apa yang mereka bicarakan, tiba-tiba mereka berjalan menghampiriku. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku berusaha bersikap biasa saja.

      "Halo Chae Yeon" Ji Hoon menyapaku

      Aku terkejut. Baru saja Ji Hoon menyapaku? Apa ini hanya mimpi? Aku tidak bisa begitu mudah mempercayai kejadian ini. Aku hanya tersenyum dengan bodoh dan menjawab sapaan Ji Hoon. Lalu mereka berdua duduk disampingku. Saat ini aku tidak bisa berkutik. Berada diantara mereka berdua membuatku membeku.

      "Kau menunggu di halte ini, apa kau tinggal didekat sini?" Bae Ji berusaha mencairkan suasana

      "Ya, aku tinggal di Shisan" Ucap Ji Hoon

      "Benarkah? Aku dan Chae Yeon juga tinggal di daerah Shisan" sama terkejutnya dengan Bae Ji, aku melihat kearah Ji Hoon dengan mata yang terbuka lebar. Mata kami bertemu. Iris Ji Hoon yang berwarna cokelat terlihat sangat indah. Sadar akan Ji Hoon yang kebingunan, aku memalingkan pandanganku

      "Bagaimana jika mulai besok kau ikut berangkat dan pulang sekolah bersama kami? Kurasa akan lebih menyenangkan. Bukan begitu Chae Yeon?"

      Aku segera melihat kearah Bae Ji dengan ekpresi terkejut dan diam-diam memberikan tatapan menyeramkan.
Aku menghela mapas perlahan dan menjawab pertanyaan Bae Ji.

      "Ya, kurasa akan sangat menyenangkan" Aku mengulas semyum palsu dihadapan mereka berdua

      Aku menghela napas kasar. Bae Ji menghancurkanku. Mulai detik ini, aku tidak akan menjadi Chae Yeon yang cerewet dimanapun dan kapanpun.

**

      Yang benar saja. Pagi ini, detik ini, aku dan Bae Ji berada didalam bus, berdiri bersama Ji Hoon dengan posisi aku berada diantara mereka. Aku tak mempunyai keberanian untuk menatap Ji Hoon. Aku hanya bisa melihat keluar jendela bus

PARK JI HOON | Do You Love Me Too?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang