8. KEPUTUSANKU

32 2 0
                                    

       "Kubis, kecap, gochujang, kacang panjang, telur, tauge, mie, ... " Bae Ji berbicara pada dirinya sendiri, memeriksa samua yang ada di troli

       "Sudah semua kan?"

       "Ya, aku pikir sudah" jawabku singkat. Kami berjalan menuju kasir dan membayar semuanya

       Okay, semuanya ada 4 plastik. Masing-masing dari kami bawa dua. Kami keluar supermarket menuju Friend n Family. Ya, kami belanja untuk keperluan restoran. Weekend begini akan terasa bosan jika harus di rumah seharian. Maka dari itu, kami memutuskan untuk menjadi pegawai sementara disana.

       "Astaga isi plastik ini batu ya? Kenapa berat sekali?!" Tanganku rasanya mati rasa.

       "Berhentilah merengek. Kita akan segera sampai" Bae Ji menegurku dan mempercepat langkahnya.

       "Hei tunggu aku!" Dengan susah payah aku menyamakan langkahku dengan Bae Ji. Tiba-tiba saja aku menabrak punggung Bae Ji. Anak ini selalu saja jahil padaku.

       "Aww! Kenapa kau ini?" Untung saja plastik ini tidak lepas dari genggamanku.

       "Bukankah itu Ji Hoon?" Ucap Bae Ji menunjuk kedepan dengan dagunya.

       Seketika beku. Mendengar namanya saja aku panik. Aku melihat kearah depan untuk memastikan. Nampak seorang lelaki berambut cokelat memakai hoodie hitam berdiri didepan perpustakaan kota bersama seorang wanita berambut cokelat bergelombang dengan dress peach bermotif bunga.

       Aku teringat sesuatu. Saat itu Yeon Jung meminta Ji Hoon menemaninya ke Perpustakaan hari Sabtu. Ini hari Sabtu. Jadi menurut analisisku, mereka berdua memang Ji Hoon dan Yeon Jung.

       "Ji Hoon!" Dengan bodohnya dia memanggil Ji Hoon. Apa yang akan aku lakukan? Bertemu Ji Hoon dengan penampilan seperti ini? OMG! Ji Hoon berbalik badan dan sedikit terkejut. Dia menyapa kami berdua.

       Astaga. Kenapa setiap hari dia terlihat tampan? Aku tidak bisa begini. Jantung ini terlalu lemah. Kuharap mereka tidak bisa mendengar degup jantungku yang begitu keras ini.

       Setelah bicara basa-basi, Ji Hoon memutuskan untuk mampir ke restoran kami. Ji Hoon mengambil plastik yang ada di tanganku. Awalnya aku menariknya kembali tapi Ji Hoon memaksa. Apa boleh buat. Aku memberikannya.

       Sesampainya di restoran, kami langsung menuju dapur menaruh semua belanjaan yang kami bawa tadi. Disinilah kami. Friend N Family dimana orangtuaku dan orangtua Bae Ji bekerja. 

       "Oh siapa ini?" Ayah Bae Ji dengan sumpit ditangannya bertanya.

       "Oh dia Ji Hoon. Teman sekelas kami. Tadi tidak sengaja bertemu dijalan dan dia membantu kami membawa belanjaan" Jin Young menjelaskan.

       "Annyeonghaseyo Ji Hoon imnida" Ji Hoon memperkenalkan diri dengan begitu sopan.

       "Wah tampan sekali! Ini pasti pacar Ji Hoon ya?" Aku terkejut dan segera melemparkan pandangan pada Ibu yang sedang berbicara dengan Yeon jung.

       "Annyeonghaseyo Yeon Jung imnida" Aku kesal. Sangat kesal. Kenapa mereka berdua tidak menyangkal? Mereka masih sahabat kecil kan? Tanpa aku sadari, aku melempar wortel kedalam kulkas dengan perasaan kesal. Lebih kesalnya lagi, tidak ada yang memperhatikanku.

       "Chae Yeon! Tolong antarkan kimbap ini ke meja nomor 17" Aku menghampiri ayah dan mengambil piring berisi Kimbap yang siap untuk diantar.

       "Biar aku saja"

       "Tidak usah. Aku bisa sendiri" Aku menyingkirkan tangan Ji Hoon yang ingin mengambil Kimbap dariku. Perasaan ini membuat diriku menyebalkan. 

PARK JI HOON | Do You Love Me Too?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang