3. TEMAN KECIL

85 9 0
                                    

Hai para readers yang baca ff ga jelas ini 😂
Apa kabar kalian? Lama nunggu update an aku kah?/ga ada yang nunggu kalii wkwk
Langsung aja deh yaa
Selamat membaca 🤓
***
Hari masih siang dan aku mulai bosan dirumah. Aku melihat Bae Ji yang sedang asyik dengan ponselnya duduk di sofa. Aku melihat sekeliling rumah. Tidak ada yang menarik.

    "Bae Ji!" Aku berteriak memanggil namanya

    "Mwoya? Kenapa kau berteriak begitu?" Bae Ji terkejut hingga ponselnya hampir jatuh

    "Aku bosan. Ayo ke rumah makan"

    Bae Ji memutar bola matanya dan mengiyakan ajakanku. Kami berdua berjalan kaki menuju rumah makan. Sesampainya di rumah makan, kami langsung menuju dapur dan bertemu ibu Bae Ji.

    "Halo ibu" ucapku

    "Oh, halo Chae Yeon. Ada apa kemari? Kau lapar?" Ucap ibu Bae Ji seraya memotong daging

    "Dia bosan" Bae Ji menjawab

    "Kalau begitu, kalian bantu kami disini saja. Kalian bisa antarkan makanannya"

    Tanpa ragu, kami mengenakan celemek dan siap mengantar makanan. Hari ini lumayan ramai. Sampai lantai atas juga penuh dengan pelanggan. Dengan sigap kami berdua mengantarkan pesanan pelanggan ke meja mereka masing-masing.
Dengan hati – hati aku melangkah keatas membawa 3 mangkung besar bibimbap. Sempat berpikir, siapa yang akan menghabiskan semua mangkuk besar bibimbap ini? Setelah sampai meja pelanggan, terlihat 7 orang duduk melingkar. Sekarang aku mengerti mengapa mereka memesan 3 bibimbap dengan mangkuk besar.

    "Ini pesanannya. Silakan dinikmati"

    Begitu aku menyajikan 3 mangkuk besar bibimbap ini, aku dikejutkan oleh sesuatu yang tidak terduga.

    "Chae Yeon?" aku langsung melihat kearah asal suara. Ji Hoon. Aku tidak percaya dia ada disini

    "Kau mengenalnya?" tanya seorang lelaki dengan pakaian serba hitam, entah siapa namanya

    "Ya, dia satu kelas denganku" ucap Ji Hoon.
Sontak aku memperkenalkan diri

    "Halo, aku Chae Yeon"

    "Kau bekerja disini?" tanya seorang wanita yang duduk disebelah Ji Hoon

    "Tidak, ini milik keluarga temanku dan keluargaku. Aku hanya membantu" jelasku

    "Oh begitu. Kenalkan, aku Park Yeon Jung, teman kecil Ji Hoon"

    Entah kenapa kata 'teman kecil' membuatku merasa kesal. Aku hanya tersenyum dan sedikit membungkuk. Tiba-tiba Bae Ji memanggilku dari jauh.

    "Chae Yeon-a! apa yang kau lakukan disana? Tolong bantu aku"

    "Maaf, aku harus membantu temanku. Selamat menikmati" aku segera menghampiri Bae Ji dan membantunya mengantarkan makanan yang lain.

    Jam menunjukkan pukul 16:30. Aku dan Bae Ji pulang terlebih dahulu karena esok hari kami harus sekolah. Kami melepas celemek dan keluar rumah makan.
      Dalam perjalanan pulang aku masih teringat kejadian tadi siang. Aku tidak percaya Ji Hoon mengingat namaku. Aku sangat senang. Disamping rasa senang, aku juga merasa sedikit kesal. Gadis bernama Yeon Jung itu membuatku sedikit cemburu. Kenapa ia harus mengatakan kalau ia adalah teman kecil Ji Hoon? Menyebalkan

    "Apa ada yang salah? Dari tadi kau hanya diam" suara Bae Ji membuyarkan pikiranku

    "Tidak. Hanya saja tadi Ji Hoon datang ke rumah makan"

    "Benarkah? Lalu kau berbicara dengannya?" Ucap Bae Ji tidak percaya

    "Ya. Hanya sepatah dua patah kata"

    "Lalu? Apa kau tidak senang?"

    "Tentu saja senang"

    "Jika senang, tersenyumlah"

Aku melihat kearah Bae Ji dan menghela napas. Aku memang tidak pandai menyembunyikan sesuatu dari Bae Ji.

"Dia datang bersama teman kecilnya dan temannya yang lain saat dikelas satu" ucapku dengan penekanan pada kata 'teman kecil'

"Lalu apa masalahnya?" ingin sekali aku menghajar Bae Ji saat ini

"Aku cemburu dengan tenan kecilnya" ucapku kelewat polos

Bae Ji tertawa terbahak-bahak setelah mendengar jawabanku. Aku yang terlihat bigung hanya diam saja.

"Kau cemburu? Dengan teman kecilnya? Oh ayolah Chae Yeon, dia hanya teman"

"Teman juga bisa berakhir jadi cinta kan? Terlebih lagi mereka adalah teman kecil. Mereka pasti sudah sangat dekat. Jangan-jangan mereka sudah dijodohkan" Ucapku tanpa henti

"Kau ini ada-ada saja. Lalu kita juga bisa berakhir jadi cinta?"

Aku menghentikan langkahku. Aku terkejut dengan pertanyaan Bae Ji. Apa mungkin ia memiliki rasa cinta padaku? Aku jadi merasa takut sendiri. Aku hanya diam dengan raut wajah terkejut.
Bae ji lalu menghentikan langkahnya, menghampiriku, dan mengacak rambutku.

"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Ayo pulang"

Aku membuang jauh-jauh pikiran aneh yang baru saja terlintas dan aku melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya aku sampai didepan rumah.

"Baiklah. Sampai jumpa besok" ucap Bae Ji

Aku hanya melambaikan tanganku dan memasuki rumah. Aku segera menuju kamarku dan membersihkan diri sebelum tidur.

Rasanya segar setelah membersihkan diri. Ponselku berbunyi tanda pesan masuk. Aku segera meraih ponselku yang tergeletak diatas ranjang. Dari Bae Ji.

From : Bae Ji

Jangan terlalu dipikirkan dan pergilah tidur. Selamat malam

Aku tersenyum saat menerima pesan dari Bae Ji. Aku segera membalas pesannya dan pergi tidur.

To : Bae Ji

Baiklah. Selamat malam
***
Terimakasih sudah membaca, selalu kutunggu voment dari kalian yaaa 😘

PARK JI HOON | Do You Love Me Too?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang