10. MENGEJUTKAN

56 2 2
                                    

       Inilah babak penentuan akan hati Ji Hoon yang selama ini membuat Chae Yeon sakit. Pentas seni. Sekolah sangat ramai dengan adanya acara pentas seni. Tidak sedikit siswa yang menunjukkan bakatnya di atas panggung yang sudah disediakan. Mulai dari menyanyi, membaca puisi, modern dance, dan masih banyak lagi. Sorak sorai para siswa memenuhi seisi sekolah. Semua orang di Sekolah tampak sangat senang, ceria, bahagia. Chae Yeon? Jangan ditanyakan lagi. Ia sangat gugup. Pasalnya, sudah sangat lama ia tidak menyanyi di atas panggung dengan beribu pasang mata tertuju padanya. Masih tersisa delapan menit lagi sebelum Chae Yeon naik ke panggung. Beberapa kali Chae Yeon terlihat menarik napas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa gugupnya.

       "Sudah, tenang saja. Anggap ini hanya sebuah latihan. Kau pasti bisa, Chae Yeon!" Jin Young terlihat memberi semangat dan meyakinkan Chae Yeon bahwa semua akan berjalan dengan baik. Chae Yeon hanya mengangguk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa.

       "Chae Yeon, apa kau baik-baik saja?" Ji Hoon entah muncul darimana membuat Chae Yeon kaget.

       "Ya, aku baik-baik saja. Hanya sedikit gugup" Keberadaan Ji Hoon didekatnya membuat Chae Yeon mengingat akan rencana Ji Hoon. Rasa gugupnya memudar tergantikan oleh rasa sakit hati yang perlahan menjalar.

       "Tunggu sebentar, akan kuambilkan air minum" Dengan begitu Ji Hoon meninggalkan Chae Yeon dengan rasa sesak di dada.

       "Aku yakin bahwa waktu yang kau tunggu adalah hari ini. Apa kau tidak akan mengubah keputusanmu?" Kalimat yang keluar dari mulut Jin Young membuat rasa gugup itu kembali datang menghampiri Chae Yeon.

       Dengan yakin Chae Yeon menjawab, "Keputusanku sudah bulat. Apapun yang akan dilakukan Ji Hoon hari ini tidak mengubah apapun barang sedikitpun"

       "Ini untukmu" Tangan Ji Hoon menyodorkan sebotol air minum dihadapan Chae Yeon. Chae Yeon hanya bisa meraihnya dan meminumnya.

       Kali ini adalah giliran mereka bertiga untuk tampil. Di atas panggung Chae Yeon dapat melihat banyaknya pasang mata yang memandangi dirinya intens. Mengharapkan penampilan yang spektakuler dari dirinya. Mic sudah ada pada genggaman tangan Chae Yeon. Tangannya yang bergetar membuat dirinya tidak fokus. Ia memejamkan mata sebentar untuk menghilangkan suasana yang tidak enak. Ia menarik napas dalam dan membuangnya perlahan. Kemudian ia mengarahkan pandangannya pada Jin Young dan sedikit mengangguk mengisyaratkan ia sudah siap untuk bernyanyi.

       Petikan gitar Jin Young membawa suasana damai. Sekali lagi, Chae Yeon sedikit menghela napas dan mulai bernyanyi. Semua penonton perlahan menikmati nyanyian Chae Yeon. Seluruh penonton telah dimanjakan oleh suara lembut Chae Yeon. Mereka semua memberikan tepuk tangan yang meriah.

       Kini giliran Park Ji Hoon untuk membawakan sebuah lagu. Saat ini Chae Yeon tak tahu harus berbuat apa. Jujur saja, jantungnya berdebar kencang. Ji Hoon tengah bersiap di atas panggung dengan mic di tangannya. Sesekali ia menghela napas mengusir kegugupan yang menjalar di tubuhnya.

       Sebelum mulai bernyanyi, Ji Hoon berkata, "Lagu ini saya persembahkan untuk seorang wanita yang telah menemani hari-hari saya"

       Jin Young yang duduk di samping Ji Hoon mengarahkan pandangan pada Chae Yeon. Seketika Chae Yeon mengalihkan pandangan dan mengikuti arah pandang Ji Hoon. Ia sedikit tercengang. Pasalnya bukan Yeon Jung yang saat ini ada pada manik Ji Hoon.

       "Kim Yoo Jin noona" Lanjut Ji Hoon dengan senyum yang lebar. Ya, Chae Yeon tahu siapa wanita yang dimaksud Ji Hoon. Kim Yoo Jin. Anak dari seorang Kim Tae Min, pemilik yayasan. Selama ini Chae Yeon telah dipermainkan, tidak, apakah Chae Yeon yang bodoh? Jin Young pun sama terkejutnya dengan Chae Yeon. Semua penghuni sekolah mengeluarkan sorakan meriah setelah Ji Hoon menyatakan akan mempersembahkan sebuah lagu untuk wanita yang ia cintai. Ji Hoon pun mulai bernyanyi. Sekali lagi, dengan iringan gitar Bae Jin Young.

       Sebuah lagu pengakuan oleh Ji Hoon sudah tersampaikan dengan baik. Saatnya Ji Hoon mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak ingin didengar oleh Chae Yeon.

       "Yoo Jin noona, apakah kau mau menjadi kekasihku?" Sorak sorai teedengar kembali. Sorakan itu terdengar menyakitkan untuk Chae Yeon. Jin Young yang tahu betul bagaimana perasaan sahabatnya itu hanya dapat memberikan tatapan menenangkan seolah mengatakan 'semua akan baik-baik saja'.

       Wanita cantik berambut panjang hitam kelam itu mengangguk sebagai respon pertanyaan Ji Hoon. Ji Hoon tak bisa berkata apapun. Sebuah kebahagiaan menyelimuti dirinya yang tergambar di senyumnya yang merekah. Ia pun menghampiri Yoo Jin yang saat ini telah resmi menjadi kekasihnya dan memberikannya pelukan hangat penuh kasih. Chae Yeon hanya menghela napas kasar dan turun dari panggung disusul oleh Jin Young.

END

Author mempersilakan para pembaca untuk berimajinasi sendiri bagaimana akhir yang sesungguhnya untuk cerita ini.

Terimakasih yang sudah membaca fanfiction ini dari awal hingga chapter ini.

Author akan kembali dengan cerita baru yang lebih menarik. Bye!

Salam manis,

Dark Choco

PARK JI HOON | Do You Love Me Too?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang