Authour povSeperti biasa rutinitas mengantarkan koran tidak bisa lepas dari kehidupan seseorang Nabilah seperti yg dilakukan saat ini sekalipun jam baru menunjukkan jam 04.00 dan mentari belum menunjukkan sinar nya Nabilah sudah mengayuh sepedanya dengan beberapa koran di keranjang sepeda ny yang sebelumnya sudah dia ambil terlebih dahulu di pangkalan koran karena hari ini Nabilah ingin bersiap lebih cepat ke sekolah dan setelah mengantarkan semua koran itu dia segera balik ke pangkalan
" Eh kak yona bangun kok malah tidur lagi"
Nabilah menggoncang tubuh yona yang masih betah di balik
" Enghh... Apa sih bil ganggu ah lagian kamu kecepatan liat tuh Langit aja baru keliatan biru" igau yona yg masih setengah sadar
"Ye emang dasarnya langit itu biru kak cuma klo malem tuh karena gak ada sinar matahari jdinya gelap jdi gak kelihatan biru nya"ucap Nabilah
" Tpi klo habis hujan tuh Langit putih bil"
ucap yona yang kini sudah melek dan duduk sambil menyodorkan upah Nabilah" Klo itu karena awan kak yona ish udah kuliah juga masih gk ngerti" terang Nabilah
" Eh aku tuh kuliah jurusan pertanian bukan jurusan gituan"
" Serah kak yona deh aku pamit dulu bye"
Dirumah
Jam baru menunjukkan Pukul 05.30 dan Nabilah sudah selesai memakai seragam nya dan sekarang tinggal sarapan namun saat Nabilah berjalan menuju dapur dia mendengar ada suara orang yang seperti menggigil lalu Nabilah menelusuri suara itu yg ternyata berasal dari kamar Shania
Nabilah pov
Dengan takut-takut aku membuka kamar kak Shania dan kulihat dia sedang meringkuk di atas kasur ny segera kuselimuti dia lalu aku segera berlari menuju dapur membuat bubur untuk kak Shania sekaligus mie instan untuk aku lalu kembali ke kak Shania
" Nih bubur ny dimakan dulu kak biar lebih enakan" ucap ku sambil membantunya duduk
" Aku gk nafsu makan"
" Dikit aja Kak atau mau aku panggilan kk Mel dan kk Kinal"
" Kk Mel lgi kluar kota kk Kinal lgi ada acara kampus di Malang mereka berangkat tdi malem " ucap Shania yg kini sudah meraih mangkuk buburnya
" Yaudah kk makan trus istrahat dulu aku ijin kesekolah dulu yah"
Setelah itu aku keluar dan segera menelpon Sinka memberi tahu nya untuk mengizinkan karena kk Shania sakit dan memberi tahu kakakny kak Shinta yg kebetulan sekelas dgn kak Shania setelah panggilan berakhir aku masuk ke kamar ku mengambil kotak obat dan kembali ke kamar kak Shania
" Kak ini obat demam kk makan dulu klo gak ada perubahan baru kita ke rumah sakit" ucapku sambil memberikan beberapa tablet obat
" Dek..." Panggilnya tapi bentar apa aku gak salah dengar kk Shania manggil aku dek aahh mungkin aku sdh gila
" Dedek ko bengong" ucapnya sambil Masih memakan bubur ny dengan lahap
" Dedek...?" Beo ku
" Setidaknya klo kita cuma berdua aku akan panggil kamu gitu"ucapnya sambil menunduk
" Panggil aku senyaman kakak" ucap ku sambil tersenyum
" Maksudnya" bingungnya
" Klo kakak gk nyaman manggil aku dedek aku gk masalah gimana pun juga kalian harus bisa lupain kata dedek itu" ucapku memperjelas kata dedek
" Kamu ngomong apa sih jujur kakak masih sayang sama kamu" kak Shania menatap ku dengan mata berkaca-kaca
" Hhh... Hmm kak kk istrahat dulu yah aku mau keluar sebentar" ucapku sambil keluar kamar beranjak keluar rumah mengambil motor lalu pergi
Authour pov
Nabilah berhenti di sebuah rumah sakit lalu dia masuk kedalam rumah sakit tersebut" Permisi sus apa saya bisa bertemu dengan dokter Veranda" ucapnya pada seorang suster
" Oh kamu Nabilah yah yg nolongin dokter Ve kemarin"
" Iya"
" Yaudah kamu terus aja dri sini trus ada pintu warna biru nah itu ruangan dokter Ve"
" Makasih sus"
......
Waduh Nabilah mau ngapain tuh trus dokter Ve itu siapa dan kenapa bisa ketemu sama Nabilah,....akan dibahas pada flashback ny pda update an berikutny