Seketika Nabilah pingsan
" NABILAH"
Kinal berbalik ke sumber suara teriakan tersebut dan melihat Shania yang sedang berdiri di dekat pintu dapur, Shania berlari menuju Nabilah yang kini tergeletak tidak sadarkan diri di lantai
"Dek...ya ampun...Kak Kinal bantuin kak " Panik Shania, Kinal segera mengangkat Nabilah
" Bawa ke kamar ku aja kak"
Kinal merebahkan tubuh Nabilah di atas kasur Shania kemudian memperhatikan wajah pucat Nabilah
Shania hanya duduk di samping Nabilah dan mengelus kepala Nabilah
" Shan, apa nggak lebih baik kamu telpon dokter tadi sebelum pingsan sempat batuk darah gitu"
Shania mengangguk kemudian meraih HPnya, saat Shania mencari kontak frieska Nabilah menahan tangan Shania
" Loh, dek kamu udah sadar bentar kakak telpon kak Frieska dulu" Nabilah menggeleng pelan
" Yaudah tapi nanti malam kamu tidur di kamar kakak yah trus sekarang kita kerumah sakit"
" No.. no hospital..." Nabilah menggeleng lemah
" Dek..." Bujuk Shania sedikit dengan nada merengek
" Udah deh, kalo sakit yah bilang sakit jangan sok kuat" ucap Kinal dengan nada dingin
" Udah kak, kalau Nabilah bilang gak mau yaudah jangan dipaksakan" Shania melirik Kinal dan memberi kode agar meninggalkan mereka
Kinal keluar dari kamar Shania
" Dedek lapar...?" Tanya Shania lembut
" Nggak"
" Ngantuk..?" Nabilah mengangguk
" Yasudah,kita tidur yah" Nabilah memejamkan matanya
Shania yang juga sangat kelelahan ikut merebahkan badannya di samping Nabilah kemudian menyusul Nabilah ke alam mimpi
...
" Kamu kenapa tiba-tiba manggil aku Ve..?" Tanya frieska yang kini berada di rumah sakit Veranda
" Ini masalah Nabilah"
" Nabilah kenapa..?" Frieska menatap Ve
"Hupth... Dari hasil pemeriksaan kanker otak yang diderita Nabilah sudah mencapai stadium 3 " frieska hanya bisa menghela nafas panjang
" Dan..."
" Dan....?"
" Kondisi jantung nya juga sangat memprihatinkan, kalau dalam 4 bulan ini belum dilakukan transplantasi aku khawatir kalau dia...?"
" Ve aku mohon lakukan yang terbaik untuk Nabilah, kamu udah anggap dia sebagai adik angkat kamu kan, selamatkan dia Ve , selamatkan adik kita itu" frieska mulai menangis
" Bukan adik angkat fries, tapi adik yang sebenarnya" frieska mengernyit bingung
" Ikut aku" Veranda menarik tangan frieska dan keluar dari ruangan Veranda
...
Di sebuah taman yang indah terlihat dua orang gadis yang sedang duduk menikmati suasana sunyi dan tenteram itu, kedua gadis itu adalah Shania dan Nabilah
" Kak Shania..."
" ya..?" menatap wajah samping Nabilah
" Kenapa sih kak Melody sama kak Kinal benci sama aku"
" Kamu jangan bilang gitu dek.. mereka juga sayang kok sama kamu, hanya saja..."
" Kenapa kak...?"