Authour pov
Ruangan veranda
" hey kak lagi sibuk yah" ucap Nabilah yg melihat Ve sedang meneliti sebuah berkas
" Duduk dulu dek" ucap Ve tanpa menoleh
Dan Nabilah pun duduk di depan Veranda
" Apa kamu punya keluarga" tanya Ve kini menatap Nabilah
" Aku punya 3 kakak dan kedua orang tua ku sudah meninggal"
" Kalau begitu bisa aku bicara sama kakak kamu" ucapnya lagi
" Gk ini kak aku adalah orang yang tidak diinginkan oleh mereka" lalu Nabilah menceritakan semua kisah hidupnya secara jujur sehingga Veranda dibuat menangis karena nya
" Kakak jgn nangis dong" ucap Nabilah sambil menyeka air mata Ve
" Kak Ve mau ngomong apa tadi"
" Kamu harus kuat yah dek..." Kata Ve yg hanya dibalas anggukan kepala dan senyuman oleh Nabilah " ...dari hasil tes kamu divonis mengidap penyakit kanker otak stadium 2"
" Kanker otak" beo Nabilah
" Iya dan sekarang sudah memasuki pertengahan stadium 2 tpi tenang aja aku bakal usaha in Buat kamu sembuh kita akan lakukan operasi secepatnya" ucap Ve meyakinkan
" Kak aku pamit yah" ucap Nabilah dengan masih tersenyum
" Dek aku serius"
" Aku juga gk nganggep kak ve bercanda dan masalah penyakit itu aku udah ikhlas menerima itu" terang Nabilah yg membuat Veranda tercengang
" Aku tau kamu sedang dalam masa yang sulit tapi setidaknya pikirkan masa depan mu apa yang akan terjadi kalau sampai kanker ini menyebar dan naik ke stadium berikutnya " Ve melihat Nabilah dengan sangat emosi
" Kak... Untuk saat ini jangan pikirkan masalah itu dan aku juga gk mau kak Ve terbebani hanya karena aku" ucap Nabilah menatap Veranda
" Aku tau ini akan buruk bagi aku dan aku tau kalau penyakit itu sewaktu-waktu akan merenggut nyawa ku tapi aku gak mau pikiran ku terbebani hanya karena itu " jelas Nabilah
" Tapi dek gimana kamu bisa bertahan karena jika sampai masuk awal stadium 3 kamu pasti akan kesakitan"
" Kalau gitu mungkin disitu kak ve bisa bantu " ucap Nabilah yg membuat Veranda heran
" Maksudnya..."
" Tadi kakak mau bantu aku kan bisa beri aku obat penghilang rasa sakit"
" Dek...tpi itu gak ada gunanya itu gak akan buat kamu sembuh cuman ngilangin rasa sakit sementara" jelas Veranda
" Kak...." Rengek Nabilah
" Ok tapi klo sampai ada apa-apa yg terjadi jangan salahkan aku klo terpaksa akan bawa kamu ke rumah sakit luar negeri" ancam Veranda yg sudah mulai geram melihat Nabilah
" Ok aku janji" ucap Nabilah dengan dua jari tangan membentuk huruf V dengan wajah yang dibuat selucu mungkin
"Hahahaha kamu yah...oh ya aku lagi gk ada pasien nih temenin aku makan yuk" ajak Ve
" Tapi kakak aku yg paling muda lagi sakit tadi aku tinggal sebentar soalnya gk ada yg jagain yg lain pada keluar kota" jelas Nabilah
" Yah... Padahal aku mau makan siang sama kamu" ucap Ve sambil menggembung kan pipinya
" Hahahaha iya iya Nabilah temenin yuk"
" Yey... Aku traktir"
" Sekalian bawa pulang boleh gk" tanya Nabilah
" Boleh tapi buat siapa"
" Buat kakak aku kasihan tdi cuma makan bubur hambar" jelas Nabilah dan Ve hanya mengangguk mengerti
Setelah makan siang Nabilah pun berpamitan kepada Veranda tapi sebelum itu dia sempat meminta beberapa obat demam pada Ve dan Ve yg sudah menganggap Nabilah adiknya langsung menuruti sekaligus memberikan obat pereda sakit kepala Untk Nabilah
" Hati-hati jangan ngebut dek " pesan Ve saat Nabilah naik ke atas motor ny
" Iya bye kak ve makasih traktiranny" ucap Nabilah lalu melaju motor ny pulang
Dirumah
Nabilah segera menuju dapur dan menyiapkan makanan yg tadi dia beli lalu menuju kamar Shania dan melihat Shania yang sedang berbaring bosan sambil menonton televisi" Udah bangun kak" tanya Nabilah sekedar basa-basi
" Kamu dari mana aja kenapa baru pulang" tanya Shania
" Hmm aku habis cari angin sekalian beliin kakak makan nih" ucap Nabilah sambil memperlihatkan nampan yang berisi makanan di tangan ny
" Oohh wah soto ayam sini " ucap Shania merebut nampan dari Nabilah
Sementara Shania asyik menikmati makanannya Nabilah berlalu ke pintu belakang kamar sih yang langsung menuju ke loteng disana Nabilah bisa melihat bintang sambil berbaring di lantai hal yang selalu dilakukan ny ketika ada masalah
" Lagi ngapain dek" tanya Shania yg telah selesai makan dan menghampiri Nabilah tpi Nabilah Hanya menggeleng
" Kamu lagi punya masalah yah biasanya dulu klo kmu lagi ada masalah kamu ngeliatin bintang"
" Bintang yang paling terang itu adalah bintang Sirius tapi sayangnya dia langka dibandingkan bintang lainnya" ucap Nabilah tanpa melepas pandangan nya dari langit
" Tapi bukannya bintang Sirius itu adalah bintang yg paling cepat hilang" ucap Shania membalas kiasan Nabilah
" Justru disitulah letak hebat ny dia membuat kenangan dengan cahaya terang ny lalu pergi hhh... semoga aku bisa seperti itu"
" Kamu ngomong apa sih dek" ucap Shania yg mulai mengerti arah bicara Nabilah
" Aku ke kamar dulu kak dan iy sebaiknya kakak jangan terlalu bicara sama aku aku gak mau kakak kena marah dengan kak melody hanya karena aku " ucap Nabilah meninggalkan Shania yg mulai meneteskan air mata
"Maafkan aku kak tapi aku gak mau kalau kita kembali dekat sampai nanti kamu tau tentang keadaan ku kamu akan sedih" batin Nabilah
....
Hey all maaf yah klo gk menarik oh iy aku bocorin sedikit masalah yg gk suka ff sad-end calm aja ff ini gk bakal sad ending kok tpi klo besok-besok bakal ada selingan ttg keluarga Veranda jangan heran soalnya itu semua ada kaitannya sama Nabilah, jadi jangan bosen dulu yah😉